Hadapi Mudik, Pertamina Tambah Stok dan Siapkan Kantong BBM  

Antrean ratusan pemudik mengisi ulang BBM di SPBU Gempol Sari, Subang, Jawa Barat, Sabtu, 2 Juli 2016. ANTARA/M Agung Rajasa
Antrean ratusan pemudik mengisi ulang BBM di SPBU Gempol Sari, Subang, Jawa Barat, Sabtu, 2 Juli 2016. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjamin stok bahan bakar minyak dan liquefied petroleum gas (elpiji) menjelang hari raya Idul Fitri aman. "Secara nasional sudah kami tambah. Premium stoknya di atas 1,4 juta kiloliter. Semua aman," kata Wianda saat dihubungi, Sabtu, 2 Juli 2016.

Menurut data Pertamina, ketahanan stok Premium akan mencapai 17 hari, solar 28 hari, dan avtur 25 hari. Sementara itu, dengan adanya peningkatan konsumsi BBM jenis Pertamax dan Pertalite, Pertamina menjaga stok Pertamax selama 25 hari dan Pertalite selama 7 hari. Stok LPG pun disiapkan untuk pasokan selama 17 hari.

Wianda mengatakan, proyeksi pemakaian Premium selama H-15 hingga H+15 Lebaran akan naik 15 persen daripada rata-rata normal, yakni dari 71.906 kiloliter menjadi 82.496 kiloliter. Sementara itu, puncak tertinggi kenaikan pemakaian Premium diperkirakan terjadi pada H-4 Lebaran, yakni menjadi 50 persen menjadi 107.859 kiloliter.

Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Jaga Pasokan BBM dan Elpiji Menjelang Lebaran

Kenaikan yang signifikan juga diprediksi akan terjadi pada Pertamax, yakni mencapai 17 persen menjadi sekitar 12 ribu kiloliter. Pemakaian Pertalite pun diperkirakan akan melonjak 43 persen menjadi 10.200 kiloliter. Bahkan pada H-3 Lebaran Pertamax diperkirakan bisa naik 82 persen menjadi sekitar 18.500 kiloliter dan Pertalite naik 39 persen atau 14.240 kiloliter pada H-5 Lebaran.

Di sisi lain, pemakaian BBM jenis solar bersubsidi diperkirakan turun 12 persen dibanding rata-rata harian normal, yakni dari 35.173 kiloliter menjadi 31.118 kiloliter. Menurut Wianda, penurunan yang cukup signifikan itu terjadi karena adanya kebijakan pembatasan kendaraan berbahan bakar solar saat arus mudik dan arus balik Lebaran.

Selain itu, Pertamina memprediksi adanya kenaikan pemakaian elpiji dari rata-rata harian normal. Pemakaian elpiji diperkirakan naik 9 persen, yakni dari 20.866 matricton menjadi 22.622 matricton. Bahkan pada H-9 sampai H-2 Lebaran, rata-rata konsumsi elpiji diproyeksikan mencapai 13 persen menjadi 23.500 matricton.

Berita Menarik: Ini Daerah Rawan Tanah Longsor di Jalur Mudik Jawa-Bali

Untuk mengantisipasi terjadinya antrean di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), Wianda mengatakan, Pertamina juga menyiapkan kantong BBM yang berupa truk tangki. "Di setiap provinsi ada," katanya. Menurut dia, kantong BBM disiapkan di 80 titik rawan. Selain itu, kantong elpiji disiapkan di 47 titik rawan.

Wianda berujar, di dalam satu truk tangki tersebut terdapat empat kompartemen yang masing-masing memiliki volume sebesar 8.000 kiloliter. Setiap kompartemen tersebut dapat diisi dengan jenis BBM yang berbeda. "Jadi, semuanya standby. Kalau high demand-nya ada di JawaTengah, Sumatera Barat, Lampung, Aceh, dan Bengkulu."

ANGELINA ANJAR SAWITRI