Orang Indonesia di Inggris Juga Mudik  

Editor

Saroh mutaya

Kendaraan melintas di pintu keluar Tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Rabu 29 Juni 2016. Pada H-7 kendaraan arus mudik yang melintas di Tol Pejagan-Brebes Timur dan Jalur Pantura mulai meningkat. ANTARA/Oky Lukmansyah
Kendaraan melintas di pintu keluar Tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Rabu 29 Juni 2016. Pada H-7 kendaraan arus mudik yang melintas di Tol Pejagan-Brebes Timur dan Jalur Pantura mulai meningkat. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.COJakarta - Mudik Lebaran bukan hanya milik orang Indonesia yang ada di Tanah Air, tapi juga masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri, khususnya di Inggris. Mereka ramai-ramai mudik dengan maskapai penerbangan Garuda yang tengah memberikan potongan harga untuk masyarakat dan juga pelajar Indonesia yang mudik Lebaran.

Alia Karenina, mahasiswa Master of Science (MSc) di King Collage, London, dalam bidang Emerging Economies and International Development, merasa senang mendapat tiket promo Garuda ekonomi seharga 475 pound sterling PP London-Jakarta-London.

"Jadi memaksakan pulang ke Indonesia biar bisa kumpul sama keluarga dan juga ketemu anak yang dititipkan di orang tua selama saya sekolah," ujar Alia Karenina, yang mendapat beasiswa Chevening selama satu tahun.

Saat menunggu boarding, wanita yang pernah menjadi penyiar di stasiun televisi Bloomberg Indonesia ini mengakui belum pulang sejak September 2015. Ia mengatakan harusnya bisa dapat tiket lebih murah lagi jika menghubungi kantor sales di London, juga dapat luggage allowance khusus pelajar 40 kilogram. 

Manajer Garuda di London, Jubi Prasetyo, kepada Antara London mengatakan Garuda memang memberikan potongan harga untuk masyarakat yang ingin mudik Lebaran.

Mudik Lebaran juga dilakukan staf lokal di KBRI London, Juli Amaludin, yang mendapat izin cuti bersama istrinya, Imas, yang sudah menetap di London selama sembilan tahun. "Saya ikut istri yang sudah duluan bekerja di London," kata Juli, yang tamat D-1 perhotelan dan baru diangkat sebagai staf lokal. "Saya senang bisa mudik Lebaran ke kampung sekalian jenguk orang tua."
 
Anisah Lilis, anggota Induk, yang merupakan organisasi para pekerja domestik di London yang telah bekerja selama sepuluh tahun, juga senang bisa mudik tiap tahun. Apalagi harga tiket Garuda cukup bersaing dengan penerbangan lainnya. Lilis, yang sudah mengantongi izin kerja, pun dititipi rekan-rekannya oleh-oleh untuk keluarga mereka di Tanah Air.

Mudik Lebaran juga dimanfaatkan oleh keluarga Wahyu dan Yuni Hansudi bersama dua buah hati mereka yang masih balita. Mereka, yang berasal dari Blitar, punya bisnis pemandu wisata London Britania Tour.

Pulang ke kampung halaman bagi para perantau, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri, menjadi impian mereka, seperti halnya para perantau yang bekerja di Jakarta. Mereka ramai-ramai mudik ke kampung. Mereka yang bekerja di negeri orang juga ingin mudik.

ANTARA