Operasi Ramadania, Depok Siagakan 1.800 Personel Gabungan

Editor

Suseno TNR

Dua polisi memeriksa senjata saat apel siaga
Dua polisi memeriksa senjata saat apel siaga "Operasi Ramadhania 2016" di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 30 Juni 2016. Kepolisian Resor (Polres) Semarang mengerahkan 520 anggotanya dalam operasi yang digelar untuk pengamanan menyambut Lebaran 2016, termasuk arus mudik dan arus balik. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Depok - Sebanyak 1.800 personel gabungan, mulai polisi, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, hingga Dinas Perhubungan, bakal bersiaga selama operasi ramadania. Wakil Kepala Polresta Depok Ajun Komisaris Besar Candra Kumara mengatakan tim gabungan, dalam operasi ramadania tahun ini, bakal bersiaga 16 hari.

"Hari ini sampai tujuh hari setelah Lebaran, personel gabungan bakal disiagakan untuk operasi ramadania," kata Candra seusai apel persiapan operasi di halaman Balai Kota Depok, Kamis, 30 Juni 2016.

Ia menuturkan ada delapan pos pengamanan dan pemantauan arus mudik dan balik di sejumlah wilayah di Depok. Personel polisi disebar sebanyak 1.200 untuk operasi ramadania.

Selain mengatur lalu lintas untuk mencegah kemacetan, operasi ramadania bakal difokuskan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan, serta pengawasan jalur distribusi sembako. "Rumsong akan menjadi prioritas kami. Sebab, potensi pencurian rumsong diperkirakan meningkat," ucapnya.

Selain itu, pengamanan selama lebaran akan ditingkatkan di tempat pemakaman umum dan rekreasi. Soalnya, bakal ada peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke makam dan tempat rekreasi saat Lebaran.

Ia menambahkan, Polresta Depok akan menerjunkan tim taktis bila terjadi kerusuhan. Tim Jaguar dan Pengurai Masyarakat bakal bersiaga di titik rawan kemacetan dan pusat keramaian. "Sebelum Lebaran, tim akan berfokus ke arus mudik dan patroli rumah kosong," ujarnya.

IMAM HAMDI