Laudya Cynthia Bella Berpuasa dengan Semangat dari NTT

Laudya Chintya Bella. TEMPO/Nurdiansah
Laudya Chintya Bella. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Laudya Cynthia Bella tak akan pernah melupakan syutingnya di Atambua, Nusa Tenggara Timur, beberapa bulan lalu. Pengalaman itu membuatnya bersyukur dapat merasakan nikmat Ramadan dan Lebaran. “Karena nanti insya Allah merayakan Lebaran dengan makanan yang cukup,” kata dia seperti ditulis Koran Tempo, Kamis, 30 Juni 2016.

Menurut Bella, 28 tahun, masyarakat di Atambua berada dalam kondisi memprihatinkan. “Di sana, mereka kesulitan mengakses air bersih dan enggak ada listrik,” kata dia. Dengan keadaan serba terbatas itu, dia menambahkan, mereka harus menghadapi cuaca panas yang sangat ekstrem.

Bella juga jadi lebih peduli akan isu-isu kemanusiaan dan lingkungan. Contoh kecil, Bella kini lebih bijak menggunakan air. “Biasanya saya cuci muka dengan air yang melimpah-ruah, tapi sekarang sayang buang-buang air,” kata aktris yang melambung sejak 12 tahun lalu lewat Virgin karya Hanny Saputra tersebut.

Bella bertandang ke Atambua untuk syuting Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara karya Herwin Novianto. Di film dari kisah nyata tersebut dia berperan sebagai Aisyah, guru berjilbab yang bertugas di tengah masyarakat Katolik di pedalaman Atambua.

Bella sangat terkesan oleh tingginya toleransi keagamaan masyarakat setempat. Menurut dia, kebanyakan masyarakat di tempatnya syuting sangat menghormati perbedaan agama. Bella ingat warga setempat selalu menghalau babi setempat dan membersihkan lokasi kru film berkumpul tanpa diminta. “Kan babi biasanya banyak berkeliaran,” kata Bella. Mereka melakukan itu karena menyadari para pendatang menganggap babi sebagai najis. Hal-hal seperti itu membuat Bella tersentuh.

Dengan semangat dari NTT tersebut Bella mengarungi saum. Dia sengaja menolak tawaran mengisi sederet acara televisi sepanjang Ramadan 1437 Hijriyah ini. “Enak banget. Bisa merasakan sahur dan buka puasa dengan keluarga, sahabat, teman,” kata dia. “Waktu dengan keluarga juga jadi lebih banyak.”

DINI PRAMITA