BNPB: Jalur Mudik 2016 Rawan Banjir dan Longsor  

Kendaraan pemudik melintasi ruas jalan tol Cikopo - Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis, 30 juni 2016. Meskipun terjadi peningkatan, arus kendaraan di ruas jalan tol tersebut masih lancar. ANTARA/M Agung Rajasa
Kendaraan pemudik melintasi ruas jalan tol Cikopo - Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis, 30 juni 2016. Meskipun terjadi peningkatan, arus kendaraan di ruas jalan tol tersebut masih lancar. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.COJakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan musim mudik Lebaran tahun ini rawan terjadi banjir dan longsor. Menurut dia, hal tersebut disebabkan fenomena cuaca La Nina yang sedang terjadi di Indonesia sehingga membuat curah hujan tinggi.

“Mudik Lebaran tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Ancaman bencana lebih besar. Menguatnya La Nina akan menyebabkan curah hujan tinggi yang memicu banjir dan longsor,” kata Sutopo dalam konferensi pers Antisipasi Mudik Lebaran dari Banjir dan Longsor di Graha BNPB, Jakarta, Kamis, 30 Juni 2016.

Sutopo mengatakan beberapa daerah yang rawan terkena banjir dan rob berada di sekitar jalur Pantai Utara. Sedangkan longsor rawan terjadi di jalur tengah dan selatan Pulau Jawa, seperti di daerah Ambarawa dan jalur perbukitan Nagrek. Longsor juga ditetapkan rawan pada jalur lintas tengah dan barat Sumatera, terutama di daerah Bukit Barisan.

Menurut Sutopo, banjir dan longsor diakibatkan kondisi tanah yang jenuh karena penyerapan air tanah berkurang akibat terus terjadi hujan. Setidaknya, pada periode 1 Juli hingga 5 Juli 2016, curah hujan diprediksi pada tingkat menengah hingga tinggi. “Ini harus diwaspadai, terutama di Jawa karena pemudik terkonsentrasi di Jawa,” ujar Sutopo.

Untuk mengantisipasi jumlah korban yang tinggi, BNPB akan bersiaga selama 24 jam pada waktu mudik Lebaran. BNPB akan membuat posko yang terletak di hampir setiap kabupaten di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali; menyiapkan logistik penyelamatan bencana; dan menyebarkan peta rawan bencana kepada masyarakat.

Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, jumlah pemudik tahun ini diprediksi mencapai 18 juta orang. Angka tersebut meningkat sekitar setengah juta jiwa dari tahun lalu. Pada 2015, tercatat 657 orang meninggal selama mudik Lebaran (H-7 hingga H+7).

FAUZY DZULFIQAR | ANGGA