Mudik Lebaran, Ribuan Penumpang Tiba di Pelabuhan Bima  

Editor

Zed abidien

Kapal Motor (KM) Leuser tujuan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya akhirnya diberangkat setelah tertunda selama 23 jam dari pelabuhan Sampit, (29/8). ANTARA/Untung Setiawan
Kapal Motor (KM) Leuser tujuan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya akhirnya diberangkat setelah tertunda selama 23 jam dari pelabuhan Sampit, (29/8). ANTARA/Untung Setiawan

TEMPO.COBima - Empat kapal milik PT Pelni, masing-masing KM Tilong Kabila, KM Leuser, KM Willis, dan KM Awu, bersandar di Pelabuhan Bima. Kapal berlabuh mulai hari ini hingga Jumat, 1 Juli 2016.

"Hari ini satu kapal milik Pelni, KM Leuser, masuk di Pelabuhan Bima sekitar pukul 06.30 Wita untuk mengangkut dan menurunkan penumpang sedikitnya 9.000 orang yang mudik," kata Kepala Pelabuhan Pelayaran Nasional (Pelni) Cabang Bima Adluwiyanto di Pelabuhan Salahudin, Bima, Rabu, 29 Juni 2016.

Adluwiyanto mengatakan mulai hari ini hingga Jumat depan adalah puncak arus mudik di Bima karena pada hari-hari sebelumnya hanya masuk satu-dua kapal.

Keempat kapal Pelni itu berlabuh di Pelabuhan Bima mulai hari ini hingga pada Jumat dinihari dan berangkat selang setengah jam pada pukul 07.30-8.30 Wita.

Tingginya animo penumpang yang akan mudik juga memicu naiknya harga tiket Pelni. Sebagai gambaran, tiket Makassar tujuan Bima, NTB, yang biasanya ditebus seharga Rp 170-180 ribu, kini naik menjadi Rp 205 ribu per orang untuk kelas ekonomi.

Hal itu diakui salah seorang penumpang tujuan Bima asal Makassar, Andi Sirajudin. "Sebelumnya, pihak Pelni mengatakan tidak ada kenaikan harga tiket. Tapi, pas mau beli menjelang Lebaran, harga tiketnya sudah naik menjadi Rp 205 ribu," ucapnya. Kondisi itu diakui cukup membebani penumpang yang akan mudik ke kampung halaman.

Berdasarkan data, Pelni menginformasikan bahwa KM Tilongkabila, tujuan Bima, Labuan Bajo, dan Makassar terlambat masuk Pelabuhan Bima dengan perubahan jadwal tiba dan berangkat menjadi Sabtu, 2 Juli 2016, dan tiba pukul 06.00 wita. “Tiket KM Tolongkabila tanggal 1 Juli 2016 tetap berlaku sesuai dengan jadwal,” kata Adluwiyanto.

AKHYAR M NUR