Tip Kak Seto untuk Mengajari Anak Berpuasa

Seto Mulyadi alias Kak Seto. TEMPO/Yosep Arkian
Seto Mulyadi alias Kak Seto. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Seto Mulyadi mengimbau para orang tua agar mengajarkan cara berpuasa kepada anak dengan penuh kasih sayang. Langkah paling mudah, tutur psikolog anak yang dikenal dengan nama Kak Seto itu, adalah lewat pemberian contoh. “Kalau anak disuruh berpuasa, orang tuanya tidak, ya tentu tidak berarti,” katanya seperti ditulis Koran Tempo, Selasa, 28 Juni 2016.

Menurut pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak ini, orang tua yang ingin mengajari anaknya berpuasa harus menciptakan suasana ramah anak. Ia beberapa kali menemui bocah yang berhenti berpuasa lantaran orang tuanya memarahi mereka di rumah. Walhasil, puasa dianggap sebagai tekanan atau hukuman oleh anak.  

Seto, 64 tahun, mengatakan para orang tua tidak perlu menyertakan ancaman dalam mendidik anak menjalankan saum, termasuk pernyataan "akan masuk neraka jika tidak berpuasa". “Itu justru akan kontra-produktif,” katanya.


Sebaliknya, iming-iming hadiah juga tidak efektif. Cara itu, Seto menuturkan, hanya akan bertahan dalam waktu singkat. Ia menilai ganjaran yang paling efektif adalah perasaan gembira yang tumbuh dalam jiwa anak yang memulai berpuasa.

Untuk mengalihkan rasa lapar sang anak, Seto menyarankan agar orang tua menyuguhkan aktivitas positif. Misalnya, mengajak anak membuat karya kerajinan atau melibatkannya dalam diskusi keluarga. Menurut dia, waktu berbuka akan terasa lama jika seseorang kurang memiliki kesibukan.

Sama halnya ketika sahur. Seto mengatakan orang tua harus memberikan motivasi kepada anak untuk ikut bersantap pada waktu menjelang subuh itu. Caranya, ia menambahkan, adalah menciptakan suasana bersantap malam yang menyenangkan dan membangunkan anak tanpa membentak. “Sehingga motivasi puasa harus menjadi motivasi internal anak,” katanya.

DANANG FIRMANTO