Wali Kota Risma: Puasa Bukan Halangan Kerja Maksimal  

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat sahur bersama personil Polisi, TNI dan Satpol PP di Pasar Keputran,  7 Juni 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat sahur bersama personil Polisi, TNI dan Satpol PP di Pasar Keputran, 7 Juni 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan berpuasa bukan halangan untuk bekerja dan beraktivitas maksimal. Risma berujar, berpuasa justru meningkatkan fokus dalam bekerja. “Puasa bukan halangan kita untuk tidak berprestasi, harusnya sebaliknya,” kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat, 24 Juni 2016.

Risma mengaku bahwa selama Ramadan aktivitasnya lebih padat. Seusai sahur, dia biasanya tidak tidur hingga pagi dan berangkat ke Balai Kota Surabaya. Dia tidak punya banyak waktu untuk istirahat atau tidur. "Tapi saya tidak pernah merasa capek, loyo juga tidak, malah saya semangat sekali selama bulan puasa ini," ujarnya.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini pun membagikan tip supaya selalu kuat dan semangat selama puasa Ramadan. Salah satunya adalah tidak pernah berpikir aneh-aneh selama bulan puasa. Sebab, pikiran semacam itu bisa membuat capek, baik fisik maupun psikis. “Jadi, tipnya ya tidak berpikir neko-neko (negatif),” katanya.

Risma juga mengajak warganya untuk menghilangkan semua pikiran yang negatif dan mengubahnya menjadi pikiran yang positif. Melalui cara itu, pikiran yang positif tersebut akan menambah daya tahan tubuh. “Semua pikiran positif itu dipangkas, supaya puasa kita lebih berkah,” ujarnya.

Meski begitu, Risma mengaku pernah merasakan beratnya berpuasa saat ada kebakaran, karena ia dituntut membantu mengangkat dan mengarahkan selang air ke titik-titik kobaran api. “Puasa yang berat justru ketika ada kebakaran,” ujarnya.

Dengan kesabaran dan keikhlasan, Risma mengaku bisa melewatinya dengan ringan. Risma mengajak memanfaatkan momentum Ramadan ini untuk meningkatkan ibadah dan selalu bekerja dengan maksimal.

MOHAMMAD SYARRAFAH



BACA JUGA

Ngotot Sumber Waras Merugi, BPK: Sampai Kiamat Jadi Beban!
Kasus Duit Reklamasi ke Lingkaran Ahok, PDIP: Jangan Menguap