Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan kebutuhan masyarakat akan uang tunai dan nontunai melonjak signifikan pada periode Ramadan dan Idul Fitri setiap tahunnya. Untuk itu, BI telah mengantisipasi kebutuhan masyarakat tersebut.
“Kami telah siapkan dua antisipasi, dari sisi tunai maupun nontunai,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Tirta Sagara di gedung BI, Senin, 6 Juni 2016.
Dalam menghadapi lonjakan transaksi tunai, Bank Indonesia telah bekerja sama dengan perbankan dan pihak terkait lainnya untuk menambah penambahan loket penukaran uang.
Untuk mengetahui lokasi kas keliling di Jakarta, masyarakat dapat menghubungi call center Bank Indonesia 131 (BICARA) atau mendapatkan informasinya di Twitter BI @bank_indonesia.
Selain itu, terhitung mulai hari ini BI juga sudah membuka stan penukaran uang di kawasan Monumen Nasional. Stan tersebut akan dibuka hingga sebulan ke depan. “Jam buka mulai pagi hingga sore, seperti jam buka bank,” ucap Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi.
Suhaedi mengatakan nantinya akan ada 20 bank umum yang turut membuka stan penukaran uang di Monas. Bank-bank umum itu baru akan membuka stan pada 10 Juni mendatang. Sayangnya tidak ada stan bank daerah di sana.
Ia menambahkan, masyarakat Jabodetabek juga bisa menukarkan uangnya di 200 bank umum yang telah ditunjuk BI. Bank-bank tersebut tersebar di seluruh Jabodetabek.
Selain itu, BI pun juga sudah membuka layanan serupa di berbagai kota di seluruh Indonesia. “Kalau di Bandung, misalnya, kami buka stan di Alun-alun Bandung,” tutur Suhaedi.
Sedangkan untuk nontunai, BI telah memastikan seluruh perangkat sistem berfungsi dengan optimal, memastikan hubungan dengan sistem lain termasuk sistem di peserta dapat berfungsi dengan baik, dan memastikan seluruh perangkat back-up berfungsi dengan baik.
BAGUS PRASETIYO
