Lebaran, BI Siapkan Rp 160,4 Triliun untuk Penukaran Uang  

Editor

Nur Haryanto

Ilustrasi mata uang rupiah . REUTERS/Beawiharta
Ilustrasi mata uang rupiah . REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) sudah mempersiapkan Rp 160,4 triliun untuk penukaran uang menjelang Hari Raya Idul Fitri 2016. “Jumlah tersebut sesuai dengan prediksi outflow BI,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Tirta Sagara di gedung BI, Senin, 6 Juni 2016.

Adapun untuk periode Ramadan/Idul Fitri tahun ini, BI memprediksi, jumlah outflow Rp 160,4 triliun, meningkat 14,5 persen dari Rp 140 triliun pada tahun lalu. Sedangkan inflow, BI memprediksi tahun ini akan sebesar Rp 29,2 triliun, meningkat 14,1 persen dari Rp 26,2 triliun pada tahun lalu.

Peningkatan kebutuhan uang tunai pun seperti sudah biasa terjadi pada periode Ramadan dan Idul Fitri. “Sudah siklus tahunan,” ucap Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi. Dari data BI, posisi uang yang diedarkan pada akhir Ramadan terus meningkat dengan rata-rata kenaikan 14,7 persen pada sembilan tahun terakhir (2007-2015).

Sebaran uang pun nantinya diprediksi akan beredar lebih banyak di Pulau Jawa. Adapun sebarannya, antara lain Jabodetabek sebesar Rp 41,5 triliun. Jawa Barat dan Banten Rp 14,6 triliun, Jawa Tengah dan DIY Rp 21,2 triliun, dan Jawa Timur Rp 19,9 triliun.

Untuk daerah Sumatera, sebarannya antara lain Sumatera Utara dan Aceh Rp 9,8 triliun; Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi Rp 12,6 triliun; serta Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung Rp 41,5 triliun.

Sedangkan kawasan lainnya adalah Bali dan Nusa Tenggara Rp 6,6 triliun; Kalimantan Rp 11,3 triliun; serta Sulawesi, Maluku, dan Papua Rp 12,6 triliun.

Bukan hanya momen Lebaran, Suhaedi juga berkata setiap tahunnya kebutuhan akan rupiah juga meningkat. “Tahun ini menjadi yang paling tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tutur Suhaedi.

Hingga akhir Mei 2016, BI telah mengedarkan Rp 534,7 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas Rp 527,6 triliun uang kertas dan Rp 7,1 triliun uang logam. Uang kertas tersebut berjumlah 16 miliar lembar, sedangkan pada uang logam berjumlah 18 miliar keping.

BAGUS PRASETIYO