Awal Ramadan, Harga Daging Sapi dan Ayam Masih Tinggi

Editor

Zed abidien

Pedagang: Jika Ingin Daging Murah, Turunkan Harga Sapi di Feedloter. TEMPO/Darma Wijaya
Pedagang: Jika Ingin Daging Murah, Turunkan Harga Sapi di Feedloter. TEMPO/Darma Wijaya

TEMPO.COJakarta - Menyambut bulan suci Ramadan, harga bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional rata-rata masih tinggi dan cenderung stabil pada hari ini. Harga tersebut, diakui beberapa pedagang di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, sudah naik jauh sebelum Ramadan.

Pedagang ayam potong, Ita, misalnya, mengatakan harga ayam potong tidak naik hari ini. Harga ayam potong berukuran kecil saat ini masih Rp 25 ribu per ekor. Sedangkan ayam potong berukuran besar bisa Rp 40 ribu dari harga sebelumnya Rp 35 ribu. "Harganya sudah dua minggu segitu, belum naik lagi," katanya, Senin, 6 Juni 2016.

Untuk harga ayam kampung, Ita mengaku juga belum ada kenaikan. Harganya pun bervariasi, dari Rp 40 ribu hingga Rp 170 ribu per ekor. "Untuk kenaikan harga biasanya bergantung pada pemasok, kami cuma jual," ujarnya.

Muti, 31 tahun, pedagang lain, mengatakan ayam jenis pejantan tidak ada kenaikan harga pada awal Ramadan ini. Saat ini, ia menjual ayam pejantan Rp 35 ribu per ekor. Namun, sepekan yang lalu, harga ayam tersebut hanya Rp 30 ribu. Kemudian, untuk ayam kecil, ia menjualnya Rp 19 ribu per ekor.

Harga ayam yang stabil juga diikuti harga daging sapi. Asep Jumhur, 36 tahun, pedagang di Pasar Perumnas Klender, mengaku harga daging sapi tidak naik pada hari pertama Ramadan ini. Meskipun sudah mendapat imbauan dari Presiden Joko Widodo untuk menekan harga daging hingga di bawah Rp 100 ribu per kilogram, Asep mengaku tidak menurunkan harga daging yang ia jual.

Menurut Asep, harga daging yang tinggi tersebut sudah berlangsung lama. Ia juga menyebutkan harga itu akan sulit turun. Terlebih menjelang hari raya nanti yang bisa mencapai Rp 150 ribu per kilogram. "Paling kalau turun pun enggak jauh-jauh, dari Rp 150 ribu balik lagi ke Rp 120 ribu," katanya.

LARISSA HUDA