Ramadan, Ini Lima Harga Bahan Pangan Yang Wajib Dipantau

Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, dan Sekretaris Jenderal Kemendag Srie Agustina saat meninjau pasokan bawang merah di gudang Bulog, Jakarta Utara pada Senin, 16 Mei 2016. Tempo/Avit Hidayat
Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, dan Sekretaris Jenderal Kemendag Srie Agustina saat meninjau pasokan bawang merah di gudang Bulog, Jakarta Utara pada Senin, 16 Mei 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan potensi tekanan pada harga bahan pangan strategis masih akan terus terjadi menjelang Ramadan. "Khususnya daging ayam, tapi untuk cabai dan holtikultura sudah tertekan," ujarnya, di Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2016.

Lima jenis bahan pangan yang wajib dipantau stabilitas harganya,  adalah beras, daging ayam, daging sapi, gula, bawang merah, dan cabai. "Kami melihat lima itu ke depan yang perlu kita waspadai dalam rangka bulan puasa nanti," kata Agus.

Namun, Agus berujar bukan hanya harga bahan pangan di Pulau Jawa saja yang harus diperhatikan,  juga  luar Pulau Jawa. Sebab, hal ini sehubungan dengan ciri khas inflasi Indonesia, yaitu inflasi di negara kepulauan.

Baca Juga: BPS: Harga Bahan Pokok Sepanjang Ramadan Bakal Terkendali  

"Kalau di Pulau Jawa terjaga tapi di luar Jawa tahu-tahu ada satu daerah yang inflasinya sampai dua digit," ucap Agus lagi. Hal ini kemudian akan berpengaruh pada total inflasi keseluruhan di Indonesia.

Menurut Agus, Indonesia saat ini telah berhasil menjaga inflasi dari administered prices atau harga-harga yang dikendalikan oleh pemerintah. Namun, harga bahan pangan strategis masih menjadi tantangan untuk dikendalikan."

Berita Menarik: Industri Makanan dan Minuman Diprediksi Tumbuh 7 Persen

"Terutama ini menjelang bulan puasa dan hari masuk sekolah," katanya. Namun, sejauh ini, Agus mengatakan masih sejalan dengan target inflasi akhir tahun ini yaitu 4 plus minus 1 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,48 pada Mei lalu. Menurut Agus, angka tersebut tidak terlalu jauh dengan survei BI, yaitu 0,19 persen.

GHOIDA RAHMAH