BMKG Amati Hilal di 21 Titik Selama Du Hari

TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan mengamati penampakan hilal atau bulan baru sebagai patokan awal 1 Ramadan di 21 titik yang tersebar di Indonesia. Pengamatan rencananya dilakukan dua hari pada 5-6 Juni 2016.

“Pertimbangan merukyat dua hari adalah diperkirakan pada 5 Juni 2016, hilal kemungkinan kecil teramati dengan peralatan yang kami gunakan,” kata Peneliti Astronomi Rukman Nugraha, Sabtu, 4 Juni 2016. Ia mengatakan hasil pengamatan dari tiap lokasi disiarkan di website BMKG.

Pengamatan BMKG tersebut akan dilakukan di Merauke, Biak, Ambon, Ternate, Manado, Palu, Tanjung Bitung, Barru di Sulawesi Selatan, Kupang, Denpasar, Ngliyep di Malang, dan Bukit Bela Belu di Yogyakarta.

Lokasi lainnya akan dilakukan di Cikelet Garut, Pelabuhan Ratu, Pontianak, Tanjung Pandan, Tanjung Pasir di Tangerang. Kemudian di Pantai Anyer, Bengkulu, Padang, Medan, dan Lhoong di Aceh.

Menurut Rukman, proses pengamatan bekerja sama dengan Kementerian Agama setempat dan instansi pemerintah daerah. Rukyat Hilal akan dilaksanakan dua kali, pada Ahad dan Senin, 5-6 Juni 2016.

Hal tersebut didasarkan pada rekapitulasi catatan rukyat hilal yang BMKG lakukan sebelumnya. Menurut Rukman, BMKG secara rutin setiap bulan mengamati hilal. “Hilal dengan tinggi paling rendah yang pernah diamati oleh BMKG adalah 6,4 derajat,” katanya.

Hilal dengan elongasi (jarak sudut antara Bulan dan Matahari) terkecil yang pernah diamati BMKG adalah 7,9 derajat. Adapun hilal dengan umur bulan termuda yang pernah BMKG amati adalah 15 jam.

ANWAR SISWADI

Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Teman Kos Mulai Takut Karena...