Hadapi Puasa dan Lebaran, Peretail Mulai Tambah Stok Barang

TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.COJakarta - Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, para peretail mulai menambah stok barang jualan mereka. Para pelaku usaha retail di Bandung Raya menambah stok barangnya menjelang Ramadan, khususnya beberapa jenis yang diprediksi bakal mengalami peningkatan permintaan.

"Stok barang menjelang bulan puasa ditambah, sebesar 15-20 persen dari hari biasanya, terutama beberapa jenis yang sering mengalami peningkatan permintaan," kata Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat Hendri Hendarta di Bandung, Selasa, 31 Mei 2016.

Menurut Hendri, beberapa komoditas khas diprediksi mengalami kenaikan permintaan, seperti gula pasir, terigu, telur ayam, bumbu, minyak goreng, dan kebutuhan lain. Selain itu, pengadaan beberapa jenis makanan khas, seperti kurma, dilakukan dan jumlahnya ditambah lebih dari 100 persen dari stok sebelumnya.

"Selain kurma, untuk jenis sirop manis biasanya mengalami peningkatan signifikan dibanding biasanya," tuturnya. Menurut dia, peningkatan permintaan akan sirop itu biasanya bisa mencapai 20-30 persen. Bahkan meningkat tajam menjelang Lebaran. Namun pihaknya sudah melakukan antisipasi, termasuk meminta tambahan pasokan.

Pada bulan puasa dan Lebaran tahun ini, Aprindo Jawa Barat optimistis penjualan akan tumbuh 12-14 persen. Hal itu melihat tren tahun-tahun sebelumnya saat puasa dan hari raya terjadi peningkatan penjualan produk, termasuk bahan kebutuhan pokok.

"Sebagai peretail, kami selalu optimistis. Tahun lalu, saat ekonomi 'slow-down', peretail juga optimistis pertumbuhan bisa mencapai dua digit," kata Hendri. Meski diakui realisasi pertumbuhan hanya di bawah dua digit, angka pertumbuhan 7-8 persen dinilai cukup bagus bila melihat perekonomian tahun lalu sedang lesu.

BISNIS.COM