Ramadan, Ahok Ingin PNS Pulang Lebih Cepat

Editor

Zed abidien

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. TEMPO/Ridian Eka Saputra
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.COJakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pihaknya hanya tinggal menandatangani peraturan gubernur tentang perubahan jam kerja pegawai negeri sipil selama bulan Ramadan.

Ahok menuturkan, kemarin, peraturan gubernur itu telah diajukan. Namun, ketika ia melihat waktu kerja dan pulang yang diajukan salah, ia urung menandatangani. 

"Mending pulang jam 2 (siang). Tanya sama Pak Wali, enak pulang jam berapa? Habis sahur, salat subuh, mandi, sampai kantor jam 7 (pagi). Kalau mereka berani jam 6 bagus, tapi aku kasihan," ujar Ahok saat ditemui setelah meresmikan RPTRA di Kelurahan Cipete Utara, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Mei 2016.

Ahok menceritakan kebiasaan masyarakat Belitung saat bulan puasa. Kata Ahok, sehabis sahur dan dilanjutkan salat subuh, orang tidak akan kembali tidur. Mereka bergegas berangkat kerja lebih awal agar dapat pulang lebih cepat.

"Jadi jam 2 bisa sama keluarga, bisa lihat-lihat, kan di TV banyak sekali acara-acara tausyiah menjelang berbuka. Lebih baik kamu dengan keluarga, udah mandi semua, sama keluarga. Sore masih bisa olahraga kalau teman saya," kata Ahok.

Ahok memastikan perubahan jam kerja selama Ramadan itu akan diberlakukan selama bulan Ramadan yang tinggal hitungan beberapa hari lagi. "Iya. Saya pengen pulang cepet ajalah. Kan, orang di rumah bisa santai. Paling enak itu katanya bulan puasa itu sore olahraga," tutur Ahok.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI