Menjelang Ramadan, Harga Bahan Pokok Perlahan-lahan Menanjak

Editor

Grace gandhi

Seorang buruh wanita mengupas bawang putih yang berada di Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, (26/2). Harga bawang putih mengalamu kenaikan harga, yang awalnya Rp 18 ribu perkilo menjadi Rp 30 ribu perkilo. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Seorang buruh wanita mengupas bawang putih yang berada di Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, (26/2). Harga bawang putih mengalamu kenaikan harga, yang awalnya Rp 18 ribu perkilo menjadi Rp 30 ribu perkilo. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang di pasar tradisional sudah terbiasa dengan harga yang tidak menentu, termasuk kenaikan beberapa harga bahan kebutuhan pokok menjelang bulan puasa ini.

Harga sayur-sayuran mulai merangkak naik, khususnya bawang merah dan bawang putih. Efra, pedagang sayur di Pasar Cipete Raya, menjual bawang merah seharga Rp 40 ribu per kilogram. "Ini termasuk mahal. Sudah hampir tiga bulan ini naik," kata Efra di gerainya, Minggu, 29 Mei 2016.

Menurut Efra, kemungkinan harga bawang merah masih naik memasuki Ramadan. Sedangkan bawang putih impor dari Singapura ia jual seharga Rp 40 ribu per kilogram. Sebulan lalu, bawang putih ini dijual Rp 35 ribu.

Sedangkan harga cabai terbilang normal. Cabai keriting Rp 25 ribu per kilogram meski naik Rp 2.000 serta cabai rawit Rp 20 ribu.

Uminiyati, pedagang lainnya, menjual bawang putih lokal seharga Rp 36 ribu per kilogram. Ia membeli bawang itu dari distributor Rp 34 ribu. "Cuma untung Rp 2.000," katanya. Harga ini pun naik sejak empat hari lalu. Sebelumnya, bawang putih ia jual senilai Rp 30 ribu. "Harga udah biasa naik-turun."

Harga minyak kelapa masih stabil. Feri, pedagang lain, menjualnya seharga Rp 11.500 per kilogram. "Di sini harganya paling murah," kata pemuda ini. Pedagang lain menjual minyak kelapa dengan harga Rp 12 ribu.

Namun Feri memprediksi harga minyak berangsur-angsur naik. "Paling dua-tiga hari lagi naik. Bisa naik Rp 1.000, bisa Rp 2.000," katanya.

Feri juga menjual telur ayam negeri. Hari ini, harganya baru saja naik menjadi Rp 23 ribu per kilogram. "Telur naik terus setiap hari," ujarnya.

Kelapa parut dan santan, yang biasanya banyak dicari pada bulan puasa, belum mengalami perubahan harga. Satu buah kelapa parut dijual oleh Jiman seharga Rp 7.000. Sedangkan santannya Rp 8.000.

Sunarno, pedagang ayam negeri, mengatakan harga daging ayam kini Rp 35 ribu per kilogram. Sedangkan harga per ekornya antara Rp 30-40 ribu. Ia menjual daging ayam tak bergantung pada berat ayam melainkan pada uang pembeli. "Kalau minta 20 ribu, saya siapkan daging yang sesuai dengan harga Rp 20 ribu," kata pria 58 tahun ini.

Ia mengatakan harga ayam pasti naik menjelang Ramadan. "Satu minggu setelah awal puasa baru turun lagi. Biasanya begitu," ujar Sunarno.

REZKI ALVIONITASARI