Menjelang Puasa, Harga Daging Sapi di NTT Melonjak

Ilustrasi daging sapi. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi daging sapi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.COKupang - Menjelang bulan suci Ramadan, harga daging sapi di sejumlah daerah semakin hari kian melonjak. Seperti yang terjadi di pasar tradisional Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), harga daging sapi naik dari Rp 80 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram.

Kenaikan harga yang sangat signifikan ini diakibatkan stok sapi yang mulai terbatas, sedangkan minat pembeli terus meningkat.

"Harga ini ada kemungkinan akan meningkat lagi karena minat para pembeli yang semakin hari meningkat," kata salah satu pedagang, Lasarus, Jumat, 27 Mei 2016.

Menurut Lasarus, standar harga daging di daerah adalah Rp 85 ribu per kilogram tapi, menjelang bulan puasa, harga daging sapi mulai merangkak naik karena tingginya permintaan. "Pembeli meningkat, sedangkan stok daging sangat terbatas," ujarnya.

Menipisnya stok sapi terjadi karena sapi di daerah itu dibeli langsung oleh pedagang dari Pulau Jawa. Mereka khawatir stok daging sapi akan menurun sehingga kesulitan mendapatkannya. "Minat tinggi, tapi stok terbatas. Kami takut tidak bisa berjualan lagi," ucapnya.

Kepala Dinas Peternakan NTT Dani Suhadi, sebelumnya, mengatakan, sesuai dengan data Dinas Peternakan NTT pada 2014, populasi sapi mencapai 860.731 ekor.

Karena itu, pemerintah daerah membatasi pengiriman sapi ke Pulau Jawa sebanyak 65 ribu ekor per tahun. 

YOHANES SEO