Arus Balik, Ini Penyebab Tol Cikampek Tersendat  

Pemudik keluar dari mobil saat terjebak kemacetan di pintu tol Cikampek, Purwakarta, Jawa Barat, 25 Juli 2014. ANTARA/Wahyu Putro A
Pemudik keluar dari mobil saat terjebak kemacetan di pintu tol Cikampek, Purwakarta, Jawa Barat, 25 Juli 2014. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Bekasi - Kepadatan arus lalu lintas terjadi di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek sejak  Selasa, 21 Juli hingga Rabu malam 22 Juli 2015 akibat arus balik Lebaran. Petugas sampai memberlakukan sistem contra flow satu lajur di jalur menuju Cikampek.

Juru Bicara PT Jasa Marga Tbk Cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto menjelaskan kepadatan arus lalu lintas terjadi sepanjang ruas jalan tol menuju Jakarta hingga di Kilometer 52 Karawang. "Penyebabnya, banyak kendaraan parkir di badan jalan," kata Iwan kepada Tempo, Rabu malam, 22 Juli 2015.

Menurut dia, pengguna jalan memarkirkan kendaraannya di tempat istirahat dan pelayanan (TIP) di Kilometer 62 dan 52. Padahal, kata dia, seluruh TIP telah dipasang railing dan Traffic Cone, agar pengguna jalan tak memarkir kendaraan di bahu jalan di sekitar TIP itu. "Semua TIP telah ditempatkan petugas, baik dari Jasa Marga maupun Kepolisian," kata dia.

Iwan mengatakan, pihaknya melakukan penutupan di TIP apabila kondisi TIP sudah hampir penuh, dan mengimbau pengguna jalan untuk beristirahat di TIP lainnya. "Kami menghalau kendaraan yang parkir di luar TIP menjelang dan sesudah TIP," kata dia.

Sayangnya, sejumlah peringatan itu tak diindahkan. Pengguna jalan yang tak kebagian tempat parkir, nekat memarkir kendaraannya di badan jalan. Akibatnya, jalur menjadi menyempit, sehingga arus lalu lintas tersendat. "Kami berlakukan sistem contra flow dari kilometer 65 sampai kilometer 61 sejak tanggal 21 Juli hingga saat ini," kata dia.

Karena itu, ia mengimbau agar pengguna jalan tidak memarkirkan kendaraan di bahu jalan baik di lokasi TIP maupun di lokasi lainnya. Sebab, ini sangat berbahaya dan mengganggu aktivitas kendaraan lainnya. "Patuhi rambu lalu lintas," ia menambahkan. "Dari Kilometer 52 ke arah Jakarta cukup lancar."

ADI WARSONO