Bila Pemudik Tergoda Rayuan Almond Crispy  

Editor

Bobby Chandra

Ilustrasi Kacang Almond. Getty Images
Ilustrasi Kacang Almond. Getty Images

TEMPO.CO , Surabaya: Menjelang arus balik mudik Lebaran 2015, pusat oleh-oleh dan camilan khas Surabaya di Pasar Genteng, diserbu pembeli. Pasar Genteng merupakan pusat oleh-oleh terbesar dan tertua di Kota Pahlawan.



Dari pantauan Tempo, toko-toko yang tersebar di pasar yang berada di kawasan jalan Tunjungan itu baru buka pada Minggu, 19 Juli 2015. “Rata-rata toko baru buka kemarin. Sampai hari ini selalui ramai dikunjungi pembeli,” kata Suprapto, penanggung jawab toko Sudimampir, kepada Tempo, Senin 20 Juli 2015.


 

Suprapto mengungkapkan, penjualannya naik 10 persen dibandingkan hari biasa. Namun dibandingkan tahun lalu, penjualannya tak naik signifikan. “Tahun lalu sebelum Lebaran, orang-orang sudah banyak memborong. Tahun ini baru beli pas Lebaran,” ujarnya.

 

Mayoritas pembeli mencari oleh-oleh khas Surabaya untuk dibawa kembali ke tempat perantauan. Penanggung jawab toko Wisata Rasa, Mulia, mengaku bahwa kukis almond crispy yang paling banyak dicari. “Permintaan almond crispy banyak sekali. Maklum lah, sudah terkenal khas Surabaya,” kata dia. Di 7 cabang Wisata Rasa di Surabaya dan Sidoarjo, almond crispy paling diminati.

 

Tak jarang pemudik membeli dalam jumlah besar karena mendapat pesanan dari koleganya. Seperti yang dilakukan Anggit, perempuan asal Bandung yang rencananya kembali ke Kota Kembang besok. “Dari dulu oleh-olehnya kalau enggak almond crispy, lapis Surabaya, krupuk ikan, ya camilan-camilan,” katanya sambil membawa keranjang besar berisi tumpukan almond crispy.

 

ARTIKA RACHMI FARMITA