TEMPO.CO, Surabaya-Situasi Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, masih sepi dari arus balik Lebaran. Suasana di terminal penumpang Gapura Surya Nusantara malah masih lengang. Gelombang arus balik menggunakan moda transportasi kapal laut masih belum terjadi meskipun stasiun kereta dan terminal bus mulai dijejali calon penumpang.
“Karakteristik penumpang kapal laut berbeda dengan moda transportasi lainnya. Biasanya H+7 sampai H+10 Lebaran baru mencapai puncaknya,” kata Asisten Manajer Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Pitria Kartikasari kepada Tempo, Selasa 21 Juli 2015.
Karena belum ada arus balik, sejak hari pertama Idul Fitri hingga Selasa belum ada kapal penumpang berkapasitas besar dengan rute perjalanan panjang yang sandar di Tanjung Perak.
General Manager PT Pelni Indonesia cabang Surabaya Presda Simangasing menuturkan kapal penumpang berkapasitas besar baru berlabuh mulai Jumat, 24 Juli 2015. Di antaranya ialah KM Labobar tujuan Makassar dan KM Dorolonda tujuan Jayapura.
“Puncak arus baliknya nanti H+6, ketika KM Labobar yang berkapasitas sekitar 3.800 penumpang dan KM Dorolanda yang mampu mengangkut 3.700 penumpang (berangkat dari Tanjung Perak),” ujarnya.
Menurut Presda jumlah pemudik kapal laut tidak sebanyak Lebaran sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh adanya peraturan pembatasan jumlah penumpang pada setiap kapal oleh Kementerian Perhubungan. “Arus mudik sampai hari H tahun ini total penumpang kapal Pelni mencapai 60.000 orang. Ini turun 20 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu,” ujar Presda.
Sesuai peraturan itu setiap kapal penumpang maksimal hanya diperbolehkan menambah kuota sebesar 50 persen. “Semenjak pembatasan itu memang akhirnya tidak semua terlayani. Ya demi keselamatan kami harus mematuhi,” kata dia.
Pada H+3 Lebaran ini Pelabuhan Tanjung Perak hanya disinggahi KM Ciremai dari Makassar menuju Tanjung Priok, Jakarta. Kapal ini mengangkut 1.328 penumpang dari Surabaya. Selain itu, terdapat KM Kirana I dan KMP Mahkota Nusantara milik PT Dharma Lautan Utama.
ARTIKA RACHMI FARMITA