Libur Lebaran, Volume Sampah di Kota Bandung Naik 40 Persen  

Ilustrasi sampah. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi sampah. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Bandung - Volume sampah di Kota Bandung tidak serta-merta berkurang meski ditinggal mudik Lebaran oleh banyak warganya. Sebab sampah bertambah akibat derasnya arus wisatawan dari luar kota yang masuk ke Kota Bandung selama masa libur Lebaran.

Direktur Utama Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Deni Nurdyana menjelaskan, dibanding hari biasa, kenaikan volume sampah di Kota Bandung bertambah 30-40 persen setiap hari. "Normalnya per hari pengangkutan sampah 1.200 ton dari total sekitar 1.500 ton sampah," katanya, Selasa, 21 Juli 2015.

Menurut Deni, peningkatan volume sampah di Kota Bandung mulai terjadi pada H-7, ketika warga mulai berbelanja menjelang Lebaran, hingga H+3 Lebaran. "Sekarang sampah domestik berkurang karena warga mudik, tapi dari tempat wisata meningkat, terutama di Alun-alun Bandung," ujarnya.

Deni menjelaskan, dari 1.125 petugas di Perusahaan Daerah Kebersihan, dari tingkat direktur hingga petugas lapangan, ada beberapa yang tidak libur. Dengan begitu, tidak terjadi penumpukan sampah.

Penanganan sampah tetap dilakukan selama 24 jam. Petugas dibagi dalam dua shift. Mereka bekerja lembur sejak H-2 hingga H+5 Lebaran.

Meski demikian, Deni mengakui, penumpukan sampah di kawasan permukiman warga masih tetap menumpuk. Sebab masih ada petugas pengangkut sampah yang libur, yakni yang dibayar ketua rukun warga setempat. Mereka bukan petugas Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

Dari total volume sampah yang ada, sekitar 100 ton diambil oleh para pemulung. Adapun sekitar 200 ton menjadi timbunan harian karena tidak bisa langsung diolah seluruhnya oleh Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

ANWAR SISWADI