Lewat Jalur Selatan, Ini Daerah Rawan Macet di Jawa Barat

Penyedia jasa pengganjal ban membawa alat ganjal terbuat dari kayu, saat mengamati kendaraan pemudik di tanjakan Jalan Desa Ciherang, Nagreg, Jawa Barat, 15 Juli 2015. Jasa mereka sangat membantu kelancaran arus lalu lintas para pemudik. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Penyedia jasa pengganjal ban membawa alat ganjal terbuat dari kayu, saat mengamati kendaraan pemudik di tanjakan Jalan Desa Ciherang, Nagreg, Jawa Barat, 15 Juli 2015. Jasa mereka sangat membantu kelancaran arus lalu lintas para pemudik. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Kepadatan arus balik mulai terjadi tiga hari setelah lebaran. Volume kendaraan dari arah Ciamis-Tasikmalaya dan Garut menuju Bandung melalui jalur selatan Nagreg terus meningkat.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung, Ajun Komisaris Polisi Eko Munarianto mengatakan volume kendaraan dari arah timur cukup masif. Kendaraan roda 2 tetap mendominasi arus balik lebaran pada H+3 ini.

"Untuk arus balik sampai H+3 ini ada peningkatan khususnya yang dari arah Ciamis dan Garut yang ke arah bandung, namun untuk kepala perlambatan, titik trouble spot tetap di pasar Limbangan," kata Eko kepada Tempo, Senin, 20 Juli 2015.

Menurut Eko, terdapat beberapa titik yang mesti diwaspadai para pemudik kala melakukan perjalanan arus balik melalui jalur selatan. Setidaknya, ucap dia, terdapat 5 titik masalah yang bakal menyebabkan perlambatan lajur kendaraan dari arah timur melalui jalur selatan via Nagreg.

"Setelah memasuki lingkar Nagreg, yang sengaja kita buat satu arah itu, semuanya menggunakan 3 lajur, sehingga tidak ada kendala," ujarnya.

Adapun untuk titik-titik yang menjadi biang kemacetan, diantaranya Pasar Limbangan, Lingkar Barat Nagreg, depan Lanud 330, pertigaan Dangdeur Rancaekek, dan terminal bayangan Cileunyi. "Di Lanud 330 itu terjadi penyempitan jalan karena sudah mulai 2 jalur," ucap dia.

Makanya, kata Eko, pada arus mudik kali ini, dia memprioritaskan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar terminal bayangan Cileunyi, karena merupakan persimpangan yang menjadi titik temu dari beberapa arus. "Terminal Cileunyi itu merupakan pertemuan arus dari arah kota Bandung, Timur (Rancaekek) dan tengah sumedang, titik temunya disana," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Tempo, disepanjang jalur selatan mulai dari pasar Nagreg, Kabupaten Garut hingga terminal bayangan Cileunyi, kondisi lalu lintas terpantau ramai lancar. Hanya beberapa titik saja yang menjadi simpul perlambatan laju kendaraan dari arah timur menuju barat. Diantaranya, pas pintu keluar lingkar Nagreg, terjadi sedikit kemacetan yang diakibatkan banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan di bahu jalan Lingkar Nagreg.

Kemudian perlambatan laju kendaraan pun terjadi di perempatan Warung Lahang, Cicalengka dan Bundaran Cicalengka. Kemacetan terjadi akibat hilir mudiknya laju kendaraan dari berbagai arah. Sementara itu untuk pertigaan Jalan Dangdeur, Rancaekek pun terjadi kemacetan, yakni sekitar pukul 19.30 WIB, antrian kendaraan cukup mengular dengan ekor kemacetan berada di sekitaran jalan Cipasir hingga Dangdeur.

AMINUDIN