Idul Fitri, Arus Mudik di Gambir Masih Tinggi

Pemudik bergegas menuju rangkaian gerbong kereta api Cirebon Ekspress di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu 26 Juli 2014. ANTARA/Andika Wahyu
Pemudik bergegas menuju rangkaian gerbong kereta api Cirebon Ekspress di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu 26 Juli 2014. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Hari pertama Idul Fitri 1436 Hijriyah yang berlangsung hari ini tak menurunkan arus mudik di Stasiun Gambir. Penumpang terlihat memadati ruang tunggu stasiun, Jumat 17 Juli 2015.

Bangku-bangku di ruang tunggu penuh terisi. Sebagian diisi oleh penumpang, sebagian lagi justru diisi oleh tas, kardus atau koper bawaan penumpang. Sebagian besar penumpang di stasiun ini membawa tas, koper dan kardus lebih dari satu.

"Ini buat oleh-oleh," kata Ambarita, 45 tahun, sambil memegang kardus bekas mie instan yang berganti isinya menjadi sandang untuk buah tangan. Beberapa penumpang yang tak kebagian tempat duduk memilih duduk di tangga, di luar ruang tunggu atau di sudut ruang tunggu dengan beralas koran.

Setiap kali petugas informasi mengumumkan waktu keberangkatan kereta, mendadak ruang tunggu menjadi sesak. Penumpang dari segala penjuru stasiun berlari-lari menuju pintu masuk peron. Antrean menuju pintu masuk yang panjang tetap tak membuat ruang tunggu menjadi lengang.

Kebanyakan penumpang sebetulnya ingin pulang kampung atau mudik dari hari pertama libur kantor. "Tapi dapetnya tiket tanggal ini, mau tidak mau," kata Dina Kusrifah, 34 tahun, yang hendak naik Kereta Bima tujuan Malang. Menurut dia, tanggal keberangkatan akhirnya tak lagi menjadi masalah asal dia bisa pulang ke Malang, menemui keluarga.

Suasana riuh di Stasiun Gambir sedikit diredam dengan alunan musik yang memanjakan penumpang. Rasa bosan penumpang keberangkatan sore atau malam hari menunggu kedatangan kereta dapat diatasi dengan layar-layar besar yang menampilkan video klip musik. Alunan lagu Menunggumu dari Noah mengantar penumpang kereta Argo Parahyangan tujuan Bandung menuju pintu masuk selatan.

DINI PRAMITA