Antisipasi Puncak Mudik Nagreg, Polisi Siapkan Pagar Betis

Editor

Raju febrian

Petugas kepolisian mengawasi antrian kendaraan pemudik di Nagreg, Jawa Barat, 15 Juli 2015. Memasuki H - 2 lebaran jalur mudik selatan arah tasikmalaya dan garut padat merayap. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Petugas kepolisian mengawasi antrian kendaraan pemudik di Nagreg, Jawa Barat, 15 Juli 2015. Memasuki H - 2 lebaran jalur mudik selatan arah tasikmalaya dan garut padat merayap. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO , Bandung - Puncak arus mudik lebaran 2015 melalui jalur selatan Nagreg mulai terjadi pada malam H-3 hingga H-2 jelang lebaran mendatang. Kepala Kepolisian Bandung, Ajun Komisaris Besar Polisi Erwin Kurniawan, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan beberapa startegi untuk menghadapi kemacetan.


"Sesuai dengan prediksi, titik arus mudik sekarang ini terjadi pada malam H-3 dan H-2. Ini disebabkan karena sudah mulainya libur bersama sehingga volume kendaraan dipastikan naik," kata Erwin kepada Tempo di Posko mudik terpadu Polsek Cagak, Nagreg, Kabupaten Bandung, Rabu, 15 Juli 2015.


Pantauan Tempo, kemacetan mulai menghinggapi jalan ruas Nagreg sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa, 14 Juli 2015. Namun hingga memasuki H-2, tepatnya pada pukul 03.00 WIB, volume kendaraan terus mengalami peninggatan dan antrian panjang kendaraan roda 2 dan roda 4 pun menjamur memenuhi badan jalan Nagreg.


Mengularnya kendaraan mencapai sekitar 8,5 km, dengan buntut kemacetan dari pertigaan jalan Cagak, Nagreg hingga pasar Limbangan, Kabupaten Garut. "Prediksi simpul kemacetan kemungkinan di pasar Limbangan," kata Erwin.


Guna mengantisipasi masalah kemacetan itu, Erwin tengah mempersiapkan petugas di lapangan untuk melakukan rekayasa lalu lintas dengan menerapkan sistem tutup buka satu jalur. Namun apabila hal itu sudah tidak lagi efisien akibat meningginya volume kendaraan maka Polres Bandung akan berkoordinasi dengan Polres Garut untuk melakukan pagar betis.


"Besok jika volume sangat tinggi kami akan lakukan pagar betis oleh sejumlah petugas untuk mengatur arus mudik," ujarnya.


AMINUDIN