Tertahan di Pelabuhan, Ratusan Pemudik Demo Syahbandar  

Editor

Zed abidien

Perahu nelayan di Desa Paciran Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, (4/10). Setelah libur Idul Fitri, nelayan setempat yang mencari ikan dengan memancing ke wilayah laut Masalembu, Madura, Sulawesi, juga Kalimantan mulai kembali melaut. ANTARA/Ag
Perahu nelayan di Desa Paciran Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, (4/10). Setelah libur Idul Fitri, nelayan setempat yang mencari ikan dengan memancing ke wilayah laut Masalembu, Madura, Sulawesi, juga Kalimantan mulai kembali melaut. ANTARA/Ag

TEMPO.CO, Sumenep - Ratusan penumpang di Pelabuhan Kalianget tujuan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berunjuk rasa ke kantor Syahbandar Kalianget, Rabu, 15 Juli 2015. Mereka protes karena kapal ke Masalembu tak juga diizinkan berlayar. "Padahal cuaca sudah membaik," kata Amrullah, salah satu warga Pulau Masalembu.

Rabu pagi, kata dia, dua kapal tujuan Pulau Kangean sudah diizinkan berlayar. Namun dua kapal yang biasa melayani rute lintasan Pulau Masalembu, yakni Kapal Amukti Palapa dan Sabuk Nusantara belum diizinkan berlayar. "Kami cek situs BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), Masalembu tidak masuk zona merah lagi, kenapa tidak boleh berlayar," ujar dia.

Anggota DPRD Sumenep asal Masalembu Darul Hasyim Fath menduga tidak berangkatnya kapal ke Masalembu karena ada pihak yang  ngambek karena ada program mudik gratis dengan kapal laut ke Masalembu.

"Soalnya tadi ada yang bilang ke penumpang, ikut kapal mudik saja," kata Darul. Dia berharap kapal ke Masalembu segera diberangkatkan agar para pemudik bisa berlebaran tepat waktu di kampung halaman.

Kepala Syahbandar Kalianget Mohammad Iksan mengatakan belum memberikan izin berlayar untuk kepala ke Masalembu karena cuaca belum sepenuhnya normal. Laporan BMKG menyebutkan ketinggian ombak di perairan masalembu rata-rata 4 meter. "Ini masih berbahaya buat pelayaran," kata Iksan.

Adapun kapal dengan tujuan ke Pulau Kangean sudah diizinkan berlayar karena laporan BMKG menyebutkan ketinggian ombak di perairan pulau Kangean berkisar 1,5 hingga 3 meter. Menurut Iksan, kondisi tersebut sangat memungkinkan untuk dilewati kapal penumpang.

MUSTHOFA BISRI