Tol Cipali Dibuka, Omzet SPBU Jalur Selatan Turun 20 Persen  

Editor

Raju febrian

Mobil melintas di Rest Area Tol Cikopo-Palimanan, Purwakarta, 18 Juni 2015. Pengguna jalan sebaiknya mengisi bahan bakar sebelum memasuki tol, karena baru ada satu SPBU yang beroperasi dari yang seharusnya empat buah di kedua ruas jalan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Mobil melintas di Rest Area Tol Cikopo-Palimanan, Purwakarta, 18 Juni 2015. Pengguna jalan sebaiknya mengisi bahan bakar sebelum memasuki tol, karena baru ada satu SPBU yang beroperasi dari yang seharusnya empat buah di kedua ruas jalan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.COTasikmalaya - Arus lalu lintas di jalur selatan Jawa Barat hingga H-3 Lebaran atau Selasa pagi, 14 Juli 2015 masih lancar. Belum adanya kepadatan kendaraan pada H-7 hingga H-3 menyebabkan omzet pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menurun jika dibandingkan dengan musim mudik tahun lalu.

"Turun 20 persen jika dibanding (mudik) tahun lalu. Kalau omzet harian memang ada kenaikan 10 persen. Tapi jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan," kata Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana) Priangan Timur Wawan Ugan saat ditemui di kantornya, Selasa, 14 Juli 2015.

Turunnya omzet BBM ini, menurut Wawan, disebabkan dibukanya Tol Cikopo-Palimanan. Hal ini menyebabkan pemudik lebih memilih melalui jalur tol dibanding jalur selatan. "Dengan adanya Tol Cipali. Mungkin jalur selatan bukan lagi pilihan pemudik," dia menjelaskan.

Hingga kemarin, di jalur selatan belum terdapat kepadatan kendaraan pemudik. Di jalur utama selatan dan jalur alternatif di wilayah Priangan Timur yang meliputi wilayah Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran terdapat sebanyak 70 SPBU.

Wawan menjamin di wilayah Priangan Timur tidak ada kelangkaan BBM. Stok BBM di tiap SPBU aman. "Kami kemarin sudah keliling dengan Pertamina, mengecek SPBU. Stok di SPBU cukup. Sudah siap semua," ucapnya.

CANDRA NUGRAHA