4 Hal yang Harus Diwaspadai Bila Mudik dengan Sepeda Motor  

Seorang pemudik membonceng istri dan kedua anaknya, menggunakan sepeda motor. Kepolisian melarang agar para pemudik dengan sepeda motor membawa anak kecil, dan apabila kedapatan melebihi dua orang, ibu dan anak akan diturunkan petugas kepolisian. Bali, 13 Juli 2015. TEMPO/Johannes P. Christo
Seorang pemudik membonceng istri dan kedua anaknya, menggunakan sepeda motor. Kepolisian melarang agar para pemudik dengan sepeda motor membawa anak kecil, dan apabila kedapatan melebihi dua orang, ibu dan anak akan diturunkan petugas kepolisian. Bali, 13 Juli 2015. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO , Jakarta:  Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada empat dampak yang dialami para pemudik dengan sepeda motor.

"Perlu disadari naik sepeda motor berjam-jam bisa mengakibatkan setidaknya empat masalah kesehatan ini," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo Senin 13 Juli 2015.

Pertama, kegiatan duduk di atas motor selama berjam-jam bisa menyebabkan rasa sakit di bagian punggung. "Hal ini biasanya karena kekakuan pada otot," katanya.

Kedua, kata Tjandra, beberapa penelitian menunjukkan bahwa duduk selama berjam-jam dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh dalam kolesterol dan gula darah.

Ketiga, bermotor dalam waktu lama juga bisa mengakibatkan nyeri pada leher. "Keluhan ini bisa disebabkan oleh peradangan pada sendi tulang belakang," katanya.

Keempat, dengan mengendarai motor berjam-jam juga dapat menurunkan konsentrasi dan mengakibatkan kelelahan. "Hal itu berisiko terhadap kecelakaan lalu lintas," katanya.

Untuk mengatasi keempat masalah kesehatan itu, Tjandra pun memberikan beberapa tips. Untuk mengatasi hal di atas, ada 3 hal yang dapat dilakukan, yaitu jika terpaksa harus mudik menggunakan sepeda motor, sebaiknya hanya untuk perjalanan dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Jika mudiknya berjarak Jakarta-Jawa Tengah atau Jakarta-Jawa Timur, sebaiknya tidak mudik dengan sepeda motor. "Sebaiknya jangan gunakan sepeda motor, atau transportasi umum. Bisa pula menggunakan motor, namun dengan akomodasi pengangkutan sepeda motor dengan kapal laut, dan kereta api.

‎Kedua, Tjandra tidak menganjurkan mudik menggunakan sepeda motor bila membawa istri dan anak-anak sekaligus, karena motor hanya untuk kapasitas dua orang saja. "Juga jangan bawa bayi jika mudik menggunakan sepeda motor, karena dapat membahayakan kesehatan dan keselamatannya," katanya.

Ketiga, bila seseorang terpaksa menggunakan motor saat mudik, ia menyarankan agar para pengemudi bisa lebih sering beristirahat di jalan. "Setidaknya setiap 4 jam istirahat. Manfaatkanlah ratusan pos istirahat sepanjang jalan mudik," katanya.

‎Jumlah peserta arus mudik pada Sabtu dan Minggu kemarin sudah cukup tinggi. Beberapa hari mendatang diperkirakan akan memasuki puncak arus mudik 2015. Pada mudik tahun 2014, kata Tjandra,  kecelakaan terbanyak terjadi pada sepeda motor, yaitu 3.869 unit, disusul mobil penumpang 662 unit dan mobil barang 451 unit.

MITRA TARIGAN