Pemudik Mulai Banjiri Stasiun Pasar Turi Surabaya  

Seorang anak melihat keluar dari jendela kereta Kertajaya tujuan Pasar Turi di Stasiun Senen, Jakarta, (15/8). Hari  ini diperkirakan 8.000 pemudik berangkat dari Stasiun Senen. TEMPO/Yosep Arkian
Seorang anak melihat keluar dari jendela kereta Kertajaya tujuan Pasar Turi di Stasiun Senen, Jakarta, (15/8). Hari ini diperkirakan 8.000 pemudik berangkat dari Stasiun Senen. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Surabaya-Ribuan penumpang yang akan mudik ke kampung halamannya mulai membanjiri  Stasiun Pasar Turi Surabaya, Selasa, 14 Juli 2015. “Ada lonjakan penumpang yang cukup signifikan pada H-3 Lebaran kali ini,” tutur Kepala Stasiun Pasar Turi Sigit Setiadi Prabowo, Selasa, 14 Juli 2015.

Menurut Sigit, dibandingkan pada H-4 Lebaran, lonjakan kedatangan penumpang  cukup tinggi. Untuk kedatangan dari Jakarta, kata dia, mencapai 4.600 pemudik. Padahal pada Senin, 13 Juli 2015 jumlah pemudik baru mencapai 3.900 orang.

Diperkirakan puncak arus mudik di Stasiun Pasar Turi terjadi  pada H-2. Meski demikian , PT Kereta Api tetap mewaspadai puncak arus mudik pada H-1 Lebaran, Kamis, 16 Juli 2015. “Sejauh ini situasi masih terkendali karena sistem operasional Kereta Api kita sudah tidak seperti dulu lagi,” ujar dia.

Sigit menambahkan mekanisme pembelian tiket kereta api juga sudah dipermudah dengan membuka banyak loket. Bahkan tiket bisa dibeli secara online agar tidak berurusan dengan calo.

Untuk mengantisipasi penumpang yang tak terangkut, kata dia, PT Kereta Api  menambah tiga rangkaian kereta khusus mudik, yaitu Kertajaya Lebaran tujuan Jakarta-Surabaya, Sembrani Lebaran tujuan Jakarta-Surabaya, dan Sembrani Lebaran tujuan Surabaya-Jember.

“Tiga rangkaian gerbong itu sudah dioperasikan sejak H-10 lalu hingga H+2 Lebaran nanti,” ucapnya. Total setiap perjalanan bisa memuat 350 penumpang untuk kelas bisnis dan 700 penumpang kelas ekonomi. “Sehari bisa dua kali hilir mudik."

Kepala Stasiun Gubeng Surabaya Dian K. menambahkan meski ada kereta khusus mudik, namun pihaknya  tetap mengoptimalkan kinerja 30 rangkaian kereta api yang biasa beroperasi sebelumnya dari Surabaya ke Jakarta. Selain itu ada 13 rangkaian kereta dari Banyuwangi menuju Jakarta yang transit di Surabaya.

“Untuk jumlah penumpang pada H-3 Lebaran  sudah mencapai 7.500 sampai 8.000 penumpang keberangkatan per hari,” kata dia.

Menurut Dian, tidak ada lonjakan penumpang berarti di Stasiun Gubeng karena telah disesuaikan dengan daftar kursi. Sejauh ini PT Kereta Api telah mengangkut 16 ribu penumpang yang berasal dari Banyuwangi untuk tujuan Jakarta menggunakan kereta Mutiara Timur Siang, Sancaka Sore, Sancaka Pagi, Pasundan Lebaran, Sancaka Pagi Lebaran, Bangunkarta, Argo Wilis, Turangga, Bima, Sri Tanjung, Logawa, Gaya Baru Malam dan Mutiara Selatan.

AVIT HIDAYAT