Sampah di Surakarta Bakal Menumpuk Saat Lebaran

Editor

Zed abidien

Dengan mengenakan kostum berbahan tas plastik, seorang relawan dari Komunitas Nol Sampah melakukan aksi kampanye pengurangan penggunaan tas berbahan plastik, di jalan Yos Sudarso, Surabaya, 3 Juni 2015. FULLY SYAFI
Dengan mengenakan kostum berbahan tas plastik, seorang relawan dari Komunitas Nol Sampah melakukan aksi kampanye pengurangan penggunaan tas berbahan plastik, di jalan Yos Sudarso, Surabaya, 3 Juni 2015. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Surakarta - Volume sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga dan tempat usaha di Surakarta diprediksi bakal meningkat saat Lebaran mendatang. Padahal, petugas pengangkut sampah dipastikan akan berkurang karena mengambil libur. Kondisi itu menyebabkan sampah bakal menumpuk hingga beberapa hari.

Dalam kondisi normal, volume sampah di Surakarta tiap harinya mencapai 270 ton. "Lebaran besok diperkirakan meningkat hingga 20 persen," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta Hasta Gunawan, Selasa, 14 Juli 2015. Kebanyakan penambahan volume sampah berasal dari rumah tangga, pasar tradisional, serta restoran.

Saat ini pihaknya sudah mulai menyiagakan 380 petugas pengangkut sampah yang bertugas untuk mengelola sampah, mulai dari penampungan sementara ke tempat pembuangan akhir. "Semua petugas tidak akan mengambil libur selama Lebaran ini," katanya.

Namun pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengatur petugas sampah yang bertugas mengangkut sampah dari rumah tangga ke tempat penampungan sementara. "Sebab, mereka bukan petugas di bawah dinas," katanya. Petugas tersebut itu dibayar oleh kantor kelurahan.

Menurut Hasta, banyak petugas pengangkut sampah rumah tangga yang bakal mengambil libur saat Lebaran mendatang. "Paling tidak libur dua hingga tiga hari," katanya. Kondisi itu akan membuat sampah di tingkat rumah tangga bakal menumpuk. "Bisa meningkat dua kali lipat lantaran terakumulasi hingga beberapa hari," katanya.

Dia mengimbau masyarakat maupun pemilik usaha untuk secara swadaya membuang sampah langsung ke tempat penampungan sementara yang ada di tiap-tiap kelurahan. "Agar tidak menimbulkan masalah sosial dan kesehatan," katanya. Sejumlah 380 petugas sampah telah bersiaga untuk mengangkut sampah dari penampungan sementara menuju tempat pembuangan akhir.

AHMAD RAFIQ