Pelindo Siapkan Dua Pelabuhan Alternatif

Ratusan pengendara bermotor antre memasuki kapal feri tujuan Pulau Jawa di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, 1 Agustus 2014. Arus balik pemudik yang menyeberang ke Merak, Banten, mulai padati pelabuhan menjelang puncak arus balik pada 2 Agustus. ANTARA/Kristian Ali
Ratusan pengendara bermotor antre memasuki kapal feri tujuan Pulau Jawa di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, 1 Agustus 2014. Arus balik pemudik yang menyeberang ke Merak, Banten, mulai padati pelabuhan menjelang puncak arus balik pada 2 Agustus. ANTARA/Kristian Ali

TEMPO.CO, Cilegon - PT Pelindo II Banten menyiapkan dua pelabuhan alternatif untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan saat puncak arus mudik Idul Fitri 1436 Hijriah/2015 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon. Dua pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Indah Kiat yang letaknya tidak jauh dari Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan di Kota Cilegon.

General Manager Indonesia Port Corporation (IPC) atau Pelindo II Banten Chiefy Adi Kusumargono mengatakan PT Pelindo II Banten menyatakan siap menjadi pelabuhan alternatif saat terjadi penumpukan kendaraan. Pelabuhan itu terutama diperuntukkan bagi kendaraan ekspedisi di Pelabuhan Merak saat arus mudik Lebaran 2015 nanti.

“Kami siap saja melayani penyeberangan di lintasan Ciwandan-Bakauheni, atau kalau dibutuhkan kami juga siap melayani Merak-Bakauheni. Kalau memang diperlukan dan terjadi lonjakan kendaraan kami siap,” kata Chiefy, Jumat, 3 Juli 2015.

Menurut Chiefy, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten selaku regulator kepelabuhanan yang ada di Banten. Saat ini Pelindo tinggal menunggu instruksi operasional jika memang dibutuhkan. “Kalau dermaga kami siap disandari kapal ro-ro maupun LCT, tinggal bagaimana KSOP saja. Kalau oke, kami siap,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala KSOP Banten Nafri mengatakan Pelabuhan Penyeberangan Merak akan difokuskan untuk mengangkut pemudik dari Jawa ke Sumatera. Alternatif dermaga cadangan hanya diperuntukkan bagi kendaraan ekspedisi muatan khusus yang tidak mengangkut penumpang.

Selama ini penumpang dan kendaraan berbahaya selalu tercampur dalam satu kapal. Adanya alternatif dermaga ini sekaligus guna mengurangi risiko keselamatan yang mengancam pengguna jasa penyeberangan. “Dua pelabuhan yang dipersiapkan pada arus mudik nanti hanya digunakan untuk kendaraan yang membawa barang berbahaya yang membawa kimia,” kata Nafri.

WASI’UL ULUM