Begini Anjuran Pola Makan Saat Berpuasa dan Sahur  

Makanan ringan yang di sajikan di pasar takjil Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, 29 Juni 2014. Pasar Takjil Benhil yang beroperasi sejak pukul 11.00 WIB hingga usai waktu Magrib selama bulan Ramadan tersebut menyediakan berbagai macam menu berbuka puasa (takjil) bagi warga Jakarta dan sekitarnya. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Makanan ringan yang di sajikan di pasar takjil Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, 29 Juni 2014. Pasar Takjil Benhil yang beroperasi sejak pukul 11.00 WIB hingga usai waktu Magrib selama bulan Ramadan tersebut menyediakan berbagai macam menu berbuka puasa (takjil) bagi warga Jakarta dan sekitarnya. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.COJakarta - Perubahan pola makan yang drastis saat puasa bisa mendatangkan gangguan kesehatan. Kementerian Kesehatan mengeluarkan anjuran makanan yang baik saat menunaikan ibadah puasa.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan syarat utama pola makan sehat adalah jangan berlebihan. "Untuk yang sehat, semua makanan boleh, tentu jangan berlebihan," kata Tjandra melalui pesan pendek, Senin, 22 Juni 2015.

Sedangkan untuk yang menderita penyakit tertentu disarankan mengatur diet sesuai jenis penyakitnya. Tjandra membenarkan ungkapan “berbukalah dengan yang manis”. "Berbuka dengan kurma, sedapat mungkin kurangi gorengan," ujarnya.

Selain gorengan, makanan bersantan sebaiknya juga dikurangi saat sedang berpuasa. Untuk menu sahur, Tjandra menyarankan agar menyantap makanan dengan indeks glikemik alias kadar gula yang rendah.

Beras merah dan roti gandum dapat menjadi pilihan untuk makan sahur. Tentu, menu yang tak boleh ketinggalan adalah makanan berserat. "Buah dan sayur wajib dikonsumsi selalu," tutur Tjandra.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA