Potensi Zakat Kota Bogor Mencapai Rp 130 Miliar  

Editor

Rini Kustiani

Ilustrasi zakat fitrah. ANTARA/M Agung Rajasa
Ilustrasi zakat fitrah. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Bogor - Ketua Baznas Kota Bogor Ahmad Khotib Malik mengatakan potensi zakat infak dan sedekah di Kota Bogor dalam setahun mencapai Rp 130 miliar. Namun dari jumlah itu, yang dikelola Baznas Kota Bogor sekitar Rp 14 miliar. "Masih banyak masyarakat yang menyalurkan zakatnya sendiri, tak lewat Baznas," kata Khotib Malik, Ahad, 13 Juli 2014.

Saat ini, menurut dia, tren zakat mulai bergeser dari instansi ke perorangan. Dahulu, menurut Khotib, hampir 75 persen sumber zakat, infak, dan sedekah diperoleh dari kantor dinas atau instansi pemerintahan. "Sekarang sudah beralih ke perorangan," kata dia.

Sementara penyaluran zakat perorangan ini, Khotib melanjutkan, biasanya diberikan melalui perantara ustad ke anak yatim/piatu di lingkungan masing-masing. "Itu yang tidak kami kelola," ujarnya.

Dia berharap ke depan sosialisasi mengenai Baznas semakin gencar, sehingga zakat, infak, dan sedekah bisa disalurkan melalui lembaga ini. "Karena para ustad dan yatim juga dapat bantuan dari kita di sini," ucapnya.

Setiap tahun, menurut Khotib, besaran penerimaan ZIS di Kota Bogor yang dikelola oleh Baznas Kota Bogor terus meningkat. Pada 2009 penerimaan ZIS mencapai Rp 2,57 miliar kemudian meningkat menjadi Rp 2,73 miliar di 2010. Tahun berikutnya, penerimaan ZIS turun sedikit menjadi Rp 2,68 miliar, kemudian di 2012 merangkak naik menjadi Rp 2,81 miliar.

M SIDIK PERMANA


Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS

Berita terpopuler lainnya:
Begini Cara Ahok Berantas Premanisme
Dahlan Iskan Copot Komisaris Penggagas Obor Rakyat
Hati-hati Selfie Telanjang, Foto Tak Bisa Dihapus