Awal Puasa, Naqshabandiyah Sampang Ikut Pemerintah

Editor

Zed abidien

Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melakukan shalat Tarawih di sebuah mushola di Pasar Baru, Padang, Sumbar, Sabtu (6/7). ANTARA/Maril Gafur
Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melakukan shalat Tarawih di sebuah mushola di Pasar Baru, Padang, Sumbar, Sabtu (6/7). ANTARA/Maril Gafur

TEMPO.CO, Jakarta - Jemaah Tarekat Naqshabandiyah Padang telah menentukan awal puasa jatuh pada Jumat, 27 Juni 2014. Namun langkah tersebut tidak diikuti oleh jemaah Tarekat Naqshabandiyah di Desa Gersempal, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Mereka tetap akan mengikuti keputusan ulama dan pemerintah Indonesia untuk menentukan awal bulan puasa tahun ini.

"Setiap tahun kami tetap menunggu keputusan pemerintah," kata juru bicara Tarekat Naqshabandiyah Sampang, KH Syaiful Jakfar, Kamis, 26 Juni 2014.

Tidak diikutinya langkah Tarekat Naqshabandiyah Padang, kata dia, karena Tarekat Naqshabandiyah bukan sebuah aliran keagamaan. Tarekat ini tetap berada di bawah naungan organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU).

"Naqshabandiyah itu hanyalah sebutan untuk orang-orang yang mencari rida Allah dengan jalan berzikir, jadi bukan aliran," ia menjelaskan.

Jadi, Syaiful melanjutkan, jika kemudian ada jemaahnya yang melihat tanda-tanda awal puasa, tetap akan dimusyawarahkan dengan NU untuk dijadikan bahan masukan bagi pemerintah dalam menentukan awal puasa. "Kami tetap ikut keputusan pemerintah," katanya lagi.

KH Syaiful Jakfar meminta para jemaahnya untuk bersabar menunggu keputusan resmi pemerintah tentang awal Ramadan. Adapun mursyid (guru) Tarekat Naqshabandiyah Mudzahariyah Sampang adalah Hadratus Syaikh KH Ahmad Jakfar bin Abdul Wahid. Dia juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum II Al-Wahiyah Gersempal Sampang. 

MUSTHOFA BISRI

Berita Terpopuler:
Saran Ahok buat Risma Soal Penutupan Dolly
Tiang Monorel di Jakarta Dibongkar
Mei 2014, Bumi Capai Suhu Terpanas 
Akun @ASEAN Diretas?