Tarekat Syattariyah Rayakan Idul Fitri Hari Ini  

Editor

Natalia Santi

Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melakukan shalat Tarawih di sebuah mushola di Pasar Baru, Padang, Sumbar, Sabtu (6/7). ANTARA/Maril Gafur
Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melakukan shalat Tarawih di sebuah mushola di Pasar Baru, Padang, Sumbar, Sabtu (6/7). ANTARA/Maril Gafur

TEMPO.CO, Padang - Jamaah Tarekat Syattariyah  Padang menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 H pada hari ini, Jumat 9 Agustus 2013.

"Kita sudah melihat bulan dengan mata telanjang," ujar Tuangku Qhadi Syattariyah Ualakan Tuangku Ali Imran usai menggelar rukyatul hilal di tepi pantai halaman Makam Syech Burhanuddin kemarin.

Menurut Tuangku Ali penetapan dilakukan  melalui hisab takwin khayam yang akan disempurnakan dengan rukyat.  Tuangku Ali mengutip hadis nabi yang menyatakan jika bulan tertutup awan, maka puasa menjadi 30 hari.

"Sesuai dengan hadist nabi yang artinya, puasalah kamu dengan melihat bulan dan berbuka melihat bulan. Jika bulan ditutup awan, sempurnakan 30 hari," ujarnya.

Meskipun banyak alat canggih yang digunakan untuk melihat hilal, namun tarekat ini tetap melihat dengan mata telanjang.  Tuangku Ali bersikukuh bahwa sunnah nabi memerintahkan mereka demikian. "Sunnah nabi seperti itu. Pegangan kita bukan alat," ujarnya.

Tarekat yang berpusat di Ulakan Padang Pariaman ini disebarkan oleh Syech Burhanuddin. Mereka juga meyakini Syech Burhanuddin lah yang pertama kali membawa agama Islam ke Sumatera Barat.

Selain di Padang Pariaman, jemaah tarekat juga tersebar di sejumlah kawasan di Sumatera Barat, seperti Agam, Sijunjung, Solok, dan Pesisir Selatan. Juga ada di luar Sumatera Barat, seperti Medan, Riau, dan Jakarta.  Tuangku Ali memperkirakan jumlah pengikut mencapai 20 ribu-an.

ANDRI El FARUQI