Purwakarta dan Subang Izinkan Takbir Keliling  

Editor

Zed abidien

Penjual beduk menjajakan dagangan beduknya di kawasan Tanah Abang, Jakarta, (5/8). Menjelang Lebaran, bedug menjadi salah satu barang yang diburu warga untuk memeriahkan takbiran. TEMPO/Yosep Arkian
Penjual beduk menjajakan dagangan beduknya di kawasan Tanah Abang, Jakarta, (5/8). Menjelang Lebaran, bedug menjadi salah satu barang yang diburu warga untuk memeriahkan takbiran. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Purwakarta - Kepolisian Resor Purwakarta, Jawa Barat, tak melarang umat muslim melakukan takbir keliling pada perayaan malam takbiran. "Enggak ada larangan," kata Kepala Polres Purwakarta, Ajun Komisaris Besar Slamet Heryadi, kepada Tempo, Rabu, 7 Agustus 2013.

Meski tak melarang, ujar Slamet, pihaknya tetap mengimbau agar umat muslim melaksanakan takbir di masjid dan surau-surau saja. "Akan terasa lebih aman-nyaman," tuturnya.

Menurut Slamet, melakukan takbir berkeliling cukup banyak negatifnya, meski tak sedikit juga manfaatnya. "Takbir keliling itu bisa menimbulkan kemacetan dan rawan kecelakaan serta rawan gangguan keamanan," tuturnya.

Hal sama juga ditegaskan Kepala Polres Subang, Ajun Komisaris Besar Chiko Dwiatto. "Rasanya akan lebih elok kalau takbir dilakukan di masjid-masjid saja," ujarnya.

Tapi, kalau tetap ada yang memaksakan, pihaknya akan melakukan pengawalan. "Kami enggak mau ambil risiko," tuturnya.

NANANG SUTISNA