Sepuluh Simpul Kemacetan Surabaya - Ngawi

Ilustrasi kemacetan lalu lintas. TEMPO/Dasril Roszandi
Ilustrasi kemacetan lalu lintas. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Ngawi - Terdapat sedikitnya 10 simpul kemacetan di jalur mudik  Surabaya-Ngawi, Jawa Timur. Sopir bus jurusan Surabaya - Solo, Sutarno 45 tahun mengatakan titik-titik kemacetan itu menambah molor jam perjalanan hingga berjam-jam. "Bahan bakar juga jadi boros," kata dia, Jumat, 2 Agustus 2013.

Tempo menelusuri titik-titik kemacetan Surabaya - Ngawi iku pulang pergi (PP). Simpul kemacetan  pertama di simpang tiga Sepanjang, Sidoarjo. Arus kendaraan terhambat karena ada supeltas yang sering menghadang lalu lintas buat menyeberangkan kendaraan dari jalan kampung.

Kedua, di pertigaan pabrik peleburan baja Ispat Indo, Sidoarjo. Banyak truk besar pengangkut baja keluar masuk lokasi pabrik

Ketiga, pasar tumpah di Krian. Kemacetan terjadi karena banyak angkutan berhenti buat menunggu penumpang. Selain itu tak sedikit sepeda motor yang parkir di bahu jalan.

Keempat,  di pertigaan Kletek, Sidoarjo. Kemacetan terjadi karena kondisi jalan bergelombang serta saling serobot.

Kelima, di Km 37 Surabaya-Mojokerto. Penyebab kemacetan karena karyawan industri kertas Tjiwi Kimia ke luar masuk pabrik. Truk-truk milik perusahaan yang datang dan pergi turut menghambat lalu lintas.

Keenam,  di pintu perlintasan kereta api Kedungsari, Mojokerto. Setiap hari kemacetan terjadi sampai radius 2 Km. Penyebabnya jalan sempit sehingga kendaraan yang melintasi rel harus pelan-pelan dan berurutan satu per satu.

Ketujuh, di pasar tradisional Mojoagung, Jombang. Selain jalannya sempit, di tempat ini juga banyak pedagang dan sepeda motor yang parkir di bahu jalan.

Delapan, di pertigaan Bajuri (Jombang, Nganjuk, Kediri) Mengkreng. Pertigaan ini merupakan pertemuan kendaraan dari tiga arus. Ditambah lagi ada pintu perlintasan kereta api. Kemacetan biasanya terjadi sampai radius 5 kilo meter dari semua arah.

Sembilan, di jalur Wilangan,  Nganjuk. Penyebabnya karena jalan sempit dan bergelombang, selain itu tidak ada jalur alternatif.

Sepuluh di sepanjang jalur Padas, Sandeng, Wringin dan hutan Banjarejo, Kabupaten Ngawi. Penyebabnya ruas jalan sempit dan bergelombang serta banyak tikungan.

Kepala Satuan Lalu lintas Kepolisian Resor Ngawi Ajun Komisaris Ganthut Bowo mengatakan, untuk arus kendaraan dari arah Nganjuk ke Ngawi tidak ada jalur alternatif. Adapun untuk arus kendaraan dari Solo ke Surabaya bisa dialihkan melalui jalur alternatif melewati Madiun.

ARIEF RIZQI HIDAYAT