Suswono: Pasokan Pangan Jelang Ramadan, Surplus

Editor

Abdul Malik

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengumumkan pasokan pangan strategis --seperti beras, minyak goreng, daging unggas dan telur-- menjelang Ramadan  tahun ini, berkecukupan bahkan surplus. Sementara komoditas lain seperti daging, cabe rawit, dan bawang merah hanya surplus sedikit.

“Ada beberapa komoditas seperti bawang merah dan cabe yang panennya mundur ke Agustus karena faktor cuaca. Tetapi pasokan masih mencukupi,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Kamis, 4 Juli 2013.

Data Kementerian Pertanian menyebutkan pada periode Juni hingga Agustus 2013, kebutuhan cabai besar sebanyak 237.300 ton dengan produksi 281.600 ton. Kebutuhan cabai rawit pada periode yang sama dicatat 153 ribu ton dengan pasokan 166 ribu ton.

Untuk menambal kebutuhan cabai merah sebelum panen, Suswono mengatakan pemerintah telah membuka keran impor cabai. Impor cabai telah ditentukan dalam bentuk cabai bubuk untuk memenuhi kebutuhan industri. “Pasokan cabai lokal agak terbatas, jadi kebutuhan industri diharapkan terpenuhi dari impor cabai bubuk sehingga cabai segar lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Komoditas lain yang pemenuhan kebutuhannya juga ditambal dari impor adalah bawang merah. Sebelumnya pemerintah telah menerbitkan Surat Persetujuan Impor bawang merah segar sebanyak 16.781 ton.

“Kami sudah memberikan rekomendasi impor bawang. Importir yang sudah mendapat izin impor harus merealisasikan bulan ini karena Agustus akan panen. Kalau masuk Agustus, akan menekan harga petani,” katanya.

Meski begitu Suswono tidak memungkiri terjadi kenaikan harga pangan menjelang Ramadan. Kenaikan harga ini dipicu oleh beberapa hal seperti kenaikan biaya distribusi karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Selain itu, dampak psikologis peningkatan kebutuhan masyarakat pada saat Ramadan dan ekspektasi pedagang dari keuntungan musiman saat hari raya ikut disebut sebagai pendorong kenaikan harga.

"Selain itu kenaikan harga bahan pangan pokok yang masih dipenuhi dari impor, juga dipengaruhi depresiasi rupiah," ungkapnya.

Suswono sendiri meminta agar pedagang mengambil keuntungan yang wajar. Dia mengatakan dengan meningkatnya permintaan masyarakat, pedagang sudah tentu akan mendapat tambahan keuntungan. "Omzet meningkat, pasti keuntungan pedagang juga meningkat walaupun mengambil keuntungan wajar," katanya.

Suswono juga mengimbau masyarakat agar membeli kebutuhan pokok secukupnya, sesuai dengan kebutuhan. "Masyarakat jangan panik dan tidak perlu memborong. Perilaku memborong ini justru akan menaikkan harga," kata Suswono.

Dalam pantauan pemerintah, terdapat lima komoditas yang dalam sebulan terakhir mengalami lonjakan harga. Rata-rata harga cabai rawit nasional pada pekan pertama Juli 2013 dilaporkan Rp 41.609 per kilogram atau naik 75,67 persen dibandingkan pekan pertama Juni 2013 yaitu Ro 23.686 per kilogram.

Harga bawang merah pada pekan pertama Juli 2013 dilaporkan mencapai Rp 41.704 per kilogram, naik 27,64 persen dari rata-rata harga pada pekan pertama Juni 2013 RP 32.673 per kilogram. Sementara harga daging ayam ras naik 20,31 persen dari Rp 27.757 per kilogram pada awal Juni 2013 menjadi Rp 33.394 per kiloigram pada awal Juli 2013. Harga telur ayam pada pekan pertama Juli 2013 telah mencapai Rp 19.861 per kilogram, naik 15,88 persen dari harga telur ayam pada pekan pertama Juni 2013 Rp 17.139 per kilogram.

BERNADETTE CHRISTINA


Berita Terpopuler:

Empat Alasan Presiden Mesir Digulingkan

Presiden Mesir Digulingkan, Rakyat Berpesta

Ini Kisah Tukang Ojek Novi Amilia

BNN: Novi Amilia Positif Gunakan Sabu 

Kopassus Penyerang Cebongan Dinilai Bukan Kesatria