25 CCTV Pantau Lalu-Lintas Jalur Mudik Banyuwangi

Beberapa anggota Ditlantas Polda Jatim memantau lalu-lintas melalui monitor yang tersambung dengan CCTV yang terpasang di sejumlah titik di daerah Jatim di ruang  Regional Traffic Management Centre, Mapolda Jatim, Surabaya, (10/8). ANTARA/M Risyal Hidayat
Beberapa anggota Ditlantas Polda Jatim memantau lalu-lintas melalui monitor yang tersambung dengan CCTV yang terpasang di sejumlah titik di daerah Jatim di ruang Regional Traffic Management Centre, Mapolda Jatim, Surabaya, (10/8). ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Banyuwangi -- Sebanyak 25  kamera pengintai (CCTV) dipasang untuk memantau kondisi arus mudik di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dari jumlah itu, 21 di antaranya dipusatkan di Pelabuhan Ketapang yang menjadi penghubung ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali. 

Menurut Kepala Cabang PT ASDP Ketapang, Waspada Heruwanto, sebanyak 17 dari 21 unit CCTV di Pelabuhan Ketapang dipasang oleh PT ASDP. "Sedangkan empat unit sisanya dipasang oleh Kepolisian Resor Banyuwangi," kata Waspada.

CCTV tersebut dipasang tersebar, mulai pintu masuk, loket kendaraan, loket penumpang, parkir, dermaga ponton, serta dermaga. Seluruh CCTV dapat dipantau di Pusat Data PT ASDP dan Mapolres Banyuwangi. 

Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Ajun Komisaris Besar Nanang Masbudi, mengatakan selain yang dipasang di Pelabuhan Ketapang, empat CCTV dipasang di sejumlah jalan padat pemudik.

Empat CCTV itu dipasang di Jalan K.H. Wahid Hasyim, Jalan Sudirman, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Agung Suprapto. "Jadi totalnya, Polres pasang delapan CCTV," katanya. 

Memasuki H-5 Lebaran, jumlah pemudik yang masuk ke Banyuwangi sudah mulai meningkat. Pemudik sebagian besar datang dari Pulau Bali.

Menurut data di PT ASDP Ketapang, jumlah pemudik menggunakan roda dua sebanyak 7.500 unit, pejalan kaki 35.577 orang dan kendaraan roda empat 4.123 unit.

IKA NINGTYAS