NU dan Muhammadiyah Lebaran Bersama

Seorang warga mengikuti sholat Idul Fitri dengan menggunakan kursi roda di sepanjang jalan Pahlawan, Surabaya, Senin (30/08). PP Muhammadiyah memutuskan 1 Syawal 1432 Hijriyah jatuh pada hari ini.(TEMPO/Fully Syafi)
Seorang warga mengikuti sholat Idul Fitri dengan menggunakan kursi roda di sepanjang jalan Pahlawan, Surabaya, Senin (30/08). PP Muhammadiyah memutuskan 1 Syawal 1432 Hijriyah jatuh pada hari ini.(TEMPO/Fully Syafi)

TEMPO.CO , Surabaya - Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriah kali ini kemungkinan besar akan berbarengan antara warga Nadhlatul Ulama dan Muhammadiyah. Perkiraan ini menurut hitungan jika Lebaran ditetapkan pada tanggal 19 Agustus 2012.

Koordinator Tim Rukyat Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Sholeh Hayat mengatakan walaupun dalam mengawali Ramadan terjadi perbedaan antara NU, Pemerintah dengan Muhammadiyah, namun akhir Ramadan atau 1 Syawal kemungkinan akan berbarengan.

"Ada isyarat kuat akan bersama," kata Sholeh kepada Tempo, Jumat 10 Agustus 2012. Isyarat itu di antaranya adalah dari 21 sistem atau kitab yang menjadi rujukan atau hitungan para ahli NU mencatat jika ijtimak akhir Ramadhan terjadi pada hari Jumat 17 Agustus pukul 21.50 hingga pukul 22.54 malam.

"Dari semua hitungan, hilal (bulan muda) pada saat itu berada pada minus 02,28 sampai minus 05,38 derajat dibawah ufuk, sehingga lebaran akan jatuh pada tanggal 19 agustus," ujar Sholeh.

Meski saat itu, hilal berada di bawah 2 derajat, namun seperti biasa NU tetap akan melakukan rukyatul hilal atau melihat hilal pada tanggal 17 Agustus 2012 mendatang.

Sementara dari kalangan Muhammadiyah, sudah jauh hari menetapkan 1 Syawal jatuh pada tanggal 19 Agustus. Sekretaris Pimpinan Muhammadiyah Jawa Timur, Nadjib Hamid, mengatakan ketetapan ini setelah hasil hitungan ahli hisab menunjukan jika ijtimak akhir bulan Ramadhan akan terjadi pada hari Jumat 17 Agustus bertepatan pada tanggal 29 ramadhan pada pukul 22.55.

"Hari itu, matahari terbenam pukul 17.32 sore pada posisi hilal minus 4 derajat 44 menit, artinya hilal belum wujud," ujar Nadjib. Hilal yang belum wujud menjadikan bulan ramadhan harus digenapkan menjadi 30 hari, sehingga 1 Syawal jatuh pada 19 Agustus.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita Ramadan lainnya:
Agar Mudik dan Balik Tetap Sehat dan Nyaman

Ramadan dan Bendera Merah Putih

Lebaran, The Jungle Targetkan 90 Ribu Pengunjung

Waspada 3 Tindakan Sabotase Rel Kereta Ini

Batik Maos dan Banyumas Laris Manis Jelang Lebaran

Kenapa Kartu Selamat Lebaran Lebih Baik dari SMS