Pasokan Daging dan Telur Aman, Harga Stabil  

Pekerja menyeleksi telur ayam negeri asal Blitar di grosir telur di Bandung, Rabu (17/6). Harga telur eceran di tingkat grosir hari ini kembali melambung sampai Rp12.500/kg, kenaikan mencapai Rp 500/kg. Foto: TEMPO/Prima Mulia
Pekerja menyeleksi telur ayam negeri asal Blitar di grosir telur di Bandung, Rabu (17/6). Harga telur eceran di tingkat grosir hari ini kembali melambung sampai Rp12.500/kg, kenaikan mencapai Rp 500/kg. Foto: TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Jakarta: Pasokan daging sapi dalam kondisi aman. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, mengatakan pasokan aman, bahkan terjadi surplus hingga 20 ribu ton.

“Jelang Lebaran ini, hasil perhitungan pemerintah selama Juli sampai Desember akan ada surplus 20 ribu ton daging segar,” kata Syukur di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta. Jumlah tersebut berasal dari sapi lokal dan eks sapi bakalan impor.

Sedangkan kekurangan daging, hanya pada jenis daging khusus yang belum bisa diproduksi di dalam negeri, seperti jenis CL 85 (komposisi 85 persen daging, 15 persen lemak) dan CL 65 (komposisi 65 persen daging, 35 persen lemak). Daging jenis itu hanya mampu diproduksi di dalam negeri sebesar 100 ton per bulan, sedangkan kebutuhan industri mencapai 1.500 ton per bulan.

“Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan, impor daging beku hanya untuk memenuhi kebutuhan industri olahan, restoran, dan katering. Sementara itu, daging untuk konsumsi langsung masyarakat dipasok dari daging lokal dan eks sapi bakalan impor,” ujar Syukur.

Untuk memenuhi kebutuhan industri pada jenis daging itulah, pemerintah telah menetapkan kuota impor tambahan sebanyak 7.000 ton hingga akhir tahun. Kuota impor itu hanya diperuntukkan bagi kebutuhan industri seperti pengolahan nugget, bakso, dan hamburger.

Untuk harga daging sapi, menurut Syukur, sudah mengalami penurunan dan dalam kondisi stabil dari rata-rata harga Rp 90 ribu per kilogram. Harga daging jenis prime cut harganya kini Rp 85 ribu-Rp 90 ribu per kilogram dan jenis secondary cut Rp 75-80 ribu per kilogram. Sedangkan harga tetelan sebesar Rp 51 ribu-Rp 55 ribu per kilogram dan harga jeroan Rp 35 ribu-Rp 40 ribu per kilogram.

Selain pasokan daging sapi yang aman, pemerintah juga mengklaim pasokan telur dan daging ayam dalam kondisi cukup. Untuk daging ayam, kebutuhan Juli ini sebesar 98.967 ton dan produksinya 124.959 ton. Agustus mendatang kebutuhan diprediksi 102.159 ton dan produksi 128.990 ton.

Untuk telur ayam, pada Juli ini kebutuhan sebesar 147.513 ton dengan produksi 191.600 ton. Lalu pada Agustus, kebutuhan diprediksi 152.271 ton dengan produksi 174.400 ton.

“Penyediaan telur ayam periode puasa dan Lebaran (Juli-Agustus) sampai akhir tahun diperkirakan surplus," ujar dia.

ROSALINA


Berita Terkait:
Pasokan Bahan Pokok hingga Lebaran Dijamin Cukup 
Pemerintah Masih Toleransi Harga Naik 10 Persen 
Kapal Mudik Gratis ke Semarang
Antisipasi Mudik, Jalur Alternatif Diperbaiki 
Lebaran, BI Cetak Rp 56,4 Triliun Uang Baru
Jalan Lingkar Gentong Dioperasikan untuk Lebaran  
Ramadan, Kesibukan Imam Masjidil Haram Bertambah