Angka Perceraian di Balikpapan Meningkat Ramadan Ini

TEMPO Interaktif, Balikpapan - Angka perceraian di Balikpapan, Kalimantan Timur, meningkat pada bulan Ramadan ini. Pengadilan Agama 1A Balikpapan mencatat terjadi kenaikan sebanyak 110 kasus perceraian suami-istri dibandingkan tahun 2008 lalu.

“Kasus perceraian Balikpapan meningkat di bulan puasa ini,” kata Kepala Pengadilan Agama Balikpapan, Helminizami, Jumat (11/9).

Helmi mengatakan, rata-rata perceraian setiap bulannya juga meningkat dari sebelumnya hanya 108 kasus menjadi 124 kasus setiap bulannya. Dari Januari hingga awal September ini, kata Helmi, kasus perceraian di Balikpapan sudah mencapai 991 kasus. “Dibandingkan tahun lalu dalam setahun 1.296 dari Januari hingga Desember,” ungkap dia.

Humas Pengadilan Agama Balikpapan, Abdul Manaf, menambahkan, peningkatan angka perceraian disebabkan berbagai faktor di antaranya tidak adanya kesiapan pasangan. Saat sudah menikah, kata Abdul, terjadi pertengkaran yang bermula dari permasalahan ekonomi, perselingkuhan, dan campur tangan orang tua.

Di samping itu, kata Abdul, ada pengurangan Badan Penasehatan Perselisihan Perkawinan Perceraian (BP4) di sejumlah Kantor Urusan Agama Balikpapan. Seluruh urusan penasihatan perceraian, kata Abdul, diserahkan sepenuhnya pada Pengadilan Agama Balikpapan.

“Sehingga tidak ada yang menyaring penasehatan perceraian dari KUA. Sehingga kami yang melakukan,” ungkap dia.

Akibatnya, Pengadilan Agama Balikpapan hanya mampu menyelamatkan 10 – 20 pernikahan dari seribu gugatan cerai. Saat penasihatan sudah terlewati, Abdul mengaku akan memproses gugatan cerai saat dilengkapi surat kawin serta pembayaran biaya gugatan cerai. “Sesuai Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2008,” tuturnya.

Salah satu pasangan menggugat cerai Balikpapan Irvan dan Yuli mengaku sudah bulat tekatnya dalam mengakhiri pernikahan mereka yang berusia 5 tahun. Adanya kesenjangan besaran pendapatan istri dan suami jadi pokok permasalahan utama sehingga turun gugatab cerai. “Sudah tidak ada kecocokan juga karena masalah ini,” tutur Irvan.

SG WIBISONO