Pohon Tumbang dan Jalan Gelap Hantui Pemudik Jawa Timur

TEMPO Interaktif, Jakarta -  Sebanyak tujuh daerah rawan pohon tumbang, jalan bergelombang dan jalur gelap di malam hari, diminta diwaspadai para pemudik khususnya yang melalui jalur pantura ataupun jalur selatan.

Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan jalan Jawa Timur mencatat ketujuh daerah rawan tersebut adalah, untuk jalur selatan adalah mulai dari Hutan Mantingan-Ngawi-Caruban yang menempuh jalur sepanjang 35 kilometer, serta Pandangan-Ngawi sepanjang 46 kilometer, dan Pandangan-Bojonegoro sepanjang 33 kilometer. “Yang paling harus diwaspadai ada disekitar Ngawi,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan jalan Jatim, Binsar Tua Siregar, di kantornya Kamis (10/9).

Kerawanan ini mengingat di kawasan hutan jati Mantingan maupun Caruban banyak berdiri pohon-pohon yang sudah tua dan rawan ambruk. Untuk mengantisipasinya, Dinas Perhubungan juga telah menyediakan beberapa gergaji mesin di posko sekitar lokasi.

Sementara untuk jalur pantura, yang harus diwaspadai adalah jalur Babat-Bojonegoro sepanjang 10 kilometer, Babat-Jombang sepanjang 50 kilometer, kemudian Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi sepanjang 40 kilometer yang saat ini masih dalam tahap pengaspalan, serta Sampang-Pamekasan sepanjang 18 kilometer dengan kondisi jalan yang sempit dan bergelombang.

“Di beberapa jalur juga masih banyak yang tidak ada penerangan jalan, jadi harus diwaspadai,” tambah dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Biro Operasional Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Madjid Tawil mengatakan untuk mengantisipasi kerawanan ini, pihaknya juga telah menyediakan beberapa mobil Derek yang tersebar di posko-posko yang ada disekitar titik rawan tersebut.

“Tiap pos Derek terdapat dua mobil Derek,” kata perwira dengan tiga melati di pundak ini. Untuk mengantisipasi kerawanan ini, petugas setidaknya juga telah menyediakan berbagai jalur alternatif di antaranya untuk menghindari kawasan Ngawi maka diberikan alternatif melalui Gendingan-Ngrambe-Paron.

ROHMAN TAUFIQ