Jawa Barat Targetkan Zakat Fitrah Rp 200 Miliar

TEMPO Interaktif, Bandung - Badan Amil Zakat Jawa Barat menargetkan pengumpulan zakat fitrah tahun ini sebesar Rp 200 miliar. Tahun lalu, zakat fitrah yang terkumpul mencapai Rp 120 miliar.

"Angka itu sudah menyisihkan jumlah penduduk miskin," kata Ketua BAZ Jabar Mochamad Surjani Ichsan di kantornya hari ini.

Menurut dia, sebanyak 2,5 juta dari 42 juta penduduk Jawa Barat tergolong miskin. Tahun ini, jumlahnya diperkirakan naik menjadi 3,5 juta orang. Angka itu sudah termasuk para korban gempa di sejumlah daerah di Jawa Barat.

Penggalian potensi zakat fitrah ini, kata dia, akan ditingkatkan lewat cara sosialisasi ke warga oleh pengurus masjid dan para pendakwah. Selain zakat fitrah, BAZ Jabar juga mengintensifkan zakat harta lewat zakat penghasilan.

Sesuai edaran Gubernur Jawa Barat akhir Agustus lalu, di setiap kantor pemerintah dan swasta diminta untuk membentuk Unit Amil Zakat (UAZ) yang dikelola pegawai. Nantinya BAZ akan mengeluarkan kartu Nomor Pokok Wajib Zakat kepada para pembayar zakat. Dengan kartu itu, pembayaran zakat dianggap sebagai pajak penghasilan.

Sementara ini, kata Surjani, target wajib zakat lembaganya adalah para pejabat yang berkantor di depan Gedung Sate. "Baru dikeluarkan untuk pejabat yang bergaji Rp 2,6 juta," ujar dia.

Saat ini, katanya, jumlah pemberi zakat harta yang masuk ke BAZ Jawa Barat baru 6 persen dari total warga sesuai riset. Dia menduga, masih sedikitnya orang yang mengetahui cara penghitungan zakat harta menjadi penyebabnya.

ANWAR SISWADI