Penukaran Uang Receh di Denpasar Capai Rp 27 Miliar

TEMPO Interaktif, Denpasar - Menjelang Hari Raya Idul Fitri tingkat penukaran uang receh yang nominalnya di bawah Rp 10 ribu di Bank Indonesia (BI) Denpasar melonjak tajam. Bahkan kini telah mencapai Rp 27 milyar terhitung sejak awal Ramadhan lalu.

Wakil Pimpinan BI Denpasar Wijoyo Santoso mengungkapkan, peningkatan itu menandai perbaikan kondisi ekonomi Bali. “Tahun lalu totalnya hanya mencapai Rp 21,6 milyar,” jelasnya, Rabu (9/9). Uang keluar dari BI melalui perbankan juga sudah mencapai 282,2 milyar dan diprediksi sampai lebaran sampai 400 milyar. Padahal tahun lalu hanya mencapai Rp 2 milyar saja.

Untuk penukaran uang, BI membatasi maksimal hanya Rp 7 juta pe-orang saja. Dalam 2 hari terakhir, terjadi lonjakan antrian penukar hingga di atas 1000 orang. Kenaikan penukaran tahun ini diduga juga karena dikeluarkannya uang pecahan baru senilai Rp 2 ribu pada awal Agustus lalu.

Pihak BI Denpasar menyiapkan uang dengan total nilai mencapai Rp 20 milyar untuk pecahan ini. “Sekarang sudah tertukar sampai Rp 6,1 milyar,” kata Santoso. Selain di BI, penukaran juga bisa dilakukan di mobil keliling yang dikirim ke 4 kabupaten.Yakni, Karangasem, Klungkung, Singaraja dan Jembrana. Untuk Jembrana, mobil disiapkan di dekat pelabuhan penyeberangan Gilimanuk.

Wahidin, salah-satu warga yang menukarkan uang menyebut, penukaran itu adalah tradisi tahunan sebelum pulang kampung. “Nanti dibagi untuk anak-anak saat silaturahmi agar lebih gembira,” kata pria asal Banyuwangi itu.

Dia mengaku tahun ini lebih bersemangat karena adanya uang pecahan baru yang warna dan gambarnya unik. Karena itu dia rela meluangkan waktu untuk mengikuti antrian sejak pagi hari hanya untuk menukarkan uang sebanyak Rp 1 juta.

ROFIQI HASAN