Dalam Delapan Jam, Lima Ton Gula Pasir Ludes Terjual

TEMPO Interaktif, Malang - Dalam delapan jam, total lima ton gula pasir yang dijual di pasar murah lapangan Bululawang Kabupaten Malang ludes terjual. Para pembeli rela berdesak-desakan dan antre berjam-jam hanya untuk mendapatkan maksimal tiga kilogram gula pasir. Gula pasir yang dipasok Pabrik Gula (PG) Kebonagung dan Krebet Baru ini menjual gula pasir dengan harga subsidi. Gula pasir dijual Rp 7 ribu per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga di pengecer sebesar Rp 10 ribu. "Masyarakat antusias memborong gula pasir murah," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang, Syakur Kullu, Ahad (6/9).

Gula pasir ini dijual dengan harga murah khusus untuk keluarga miskin untuk persiapan lebaran mendatang. Apalagi, selama tiga pekan ini harga terus melonjak naik tak terkendali. Ia berharap dengan pasar murah ini, harga gula pasir di pasaran bisa berangsur-angsur turun dan kembali sesuai dengan harga normal. Harga lelang gula pasir di PG Kebonagung cukup tinggi yakni Rp 8.635 per kilogram.
Sedangkan, persediaan gula pasir dari dua pabrik gula di Malang mencapai 38 ribu ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar selama beberapa bulan mendatang, dari total kebutuhan per bulan sebesar 1.856 ton.

Untuk mengendalikan harga gula pasir di pasaran, Pemerintah Kabupaten Malang mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera menggelar operasi pasar gula pasir. Total dibutuhkan sebanyak 160 ton gula pasir untuk didistribusikan ke 33 Kecamatan. Masing-masing kecamatan mendapat pasokan gula pasir operasi pasar sebanyak 5 ton. Harga gula, kata Syakur, dikhawatirkan akan terus melonjak jauh dari harga tertinggi yang dipatok pemerintah jika tak segera diintervensi dengan operasi pasar gula dengan harga murah.

Syakur menyebutkan berdasarkan survei harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional dan toko harga kebutuhan pokok selama bulan puasa ini terus merangkak naik. Harga kebutuhan pokok yang naik di antaranya, minyak goreng curah semula Rp 8.100 naik menjadi Rp 8.300, tepung terigu naik empat persen dari Rp 6.900 naik menjadi Rp 7.200, gula pasir menjadi Rp 8.100 dari sebelumnya Rp 7.800, beras IR 64 naik menjadi Rp 4.800 dari sebelumnya Rp 4.500. Menurutnya, harga kebutuhan pokok naik rata-rata antara 2-4 persen atau Rp 200-Rp 500.

Sedangkan pasar murah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Malang di Bululawang ini diharapkan bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok agar tak jauh melonjak. Pasar murah ini diikuti para distributor bahan pangan dan produsen makanan dan minuman. Barang yang dijual di antaranya beras, terigu, telor, daging, gula dan minyak goreng serta bahan pokok lain. Harga barang pokok tersebut, dijual sesuai harga pabrikan sehingga jauh lebih murah dibanding harga pasaran.

Pasar murah memasok beras sepuluh ton, gula pasir lima ton, telur empat ton dan minyak tanah sebanyak satu tangki. Namun, untuk pasar murah tahun ini akan diganti dengan gas elpiji ukuran tiga kilogram seharga Rp 10 ribu, atau lebih murah dibanding harga eceran Rp 13 ribu.

EKO WIDIANTO