Perbaikan Jalur Tangerang-Banten Dihentikan Sepekan Jelang Lebaran

TEMPO Interaktif, Tangerang - Semua pekerjaan perbaikan jalan di jalur mudik Tangerang- Banten diminta dihentikan pada tujuh hari sebelum Lebaran (H-7). Ini dilakukan untuk melancarkan arus mudik-arus balik Lebaran yang diperkirakan akan mulai ramai pada saat itu.

"Selesai tidak selesai, semua pekerjaan jalan dihentikan sementara," ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Imformatika Provinsi Banten, Harry Parwanto, kepada Tempo akhir pekan ini.

Harry mengakui di sepanjang jalur utama mudik dan sejumlah jalur alternatif saat ini proses pekerjaaan perbaikan jalan masih terus dilakukan. Bahkan, kata dia, di sejumlah titik tersebut kondisi jalan juga masih ada yang rusak.

"Data yang masuk ke kami sejumlah titik perbaikan masih berlangsung," katanya. Untuk itu, kata dia, pihaknya telah mengkoordinasikan dengan Dinas Bina Marga dan Kepolisian untuk mengoptimalkan semua kegiatan menjelang arus mudik.

Harry mengatakan pihaknya juga telah mengintegrasikan jalur utama mudik, yaitu dari Jakarta menuju Banten dengan menggunakan beberapa jalan utama dan jalan alternatif. Jalur utama adalah jalan tol Tangerang-Merak dan jalan provinsi dari Tangerang hingga Banten.

Sementara untuk jalur alternatif telah disiapkan lima jalur yang bisa digunakan oleh para pemudik, yaitu bagi kendaraan arah Jakarta bisa menempuh jalur-jalur seperti Lippo Karawaci-Bitung-Curug-Asam- Korelet-Kutruk-Tigaraksa-Katomas-Cisoka- Adiyaksa-Maja-Perbatasan Serang hingga Merak. Jalur ini bisa digunakan jika rute kendaraan di tol Tangerang-Merak mengalami kemacetan setelah melewati pintu tol Karawaci menuju Bitung.

Jika jalur tol macet setelah Bitung menuju Cikupa, arus kendaraan bisa keluar tol Bitung-Jalan Raya Serang-Balaraja-Jayanti-Perbatasan Serang hingga Merak.

Jalur alternatif lainnya bisa digunakan melalui keluar tol Bitung-Asem-Curug-aret-Katomas, Cisoka,  Carang-Jayanti hingga perbatasan Serang.

Untuk kendaraan dari arah tol Lingkar Selatan bisa menggunakan jalur keluar tol BSD-jalan Raya Serpong-tol Tangerang-Merak. Sementara untuk arus balik, selain menggunakan jalan tol dan jalan provinsi, pengendara bisa menggunakan jalur alternatif yaitu keluar tol Balaraja-Ceplak-Kronjo-
Sepatan-Tangerang Kota. "Jalur tersebut adalah jalur wisata," kata Harry.

Secara terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metropolitan Tangerang Kabupaten Komisaris Risto Samodra mengatakan hasil survei yang telah dilakukan pihaknya terdapat sejumlah ancaman yang akan menganggu jalur mudik di dijalur utama maupun jalur alternatif.

Meski sudah disiapkan sebagai jalur alternatif, namun pada jalur-jalur itu masih banyak mengalami kendala yang bisa menghambat lancarnya arus mudik. Menurut Risto, selain faktor volume kendaraan yang diperkirakan akan sangat tinggi pada arus mudik nanti, jalan rusak, proses perbaikan jalan, pasar tumpah dan persimpangan yang ada disepanjang jalur itu akan menimbulkan kemacetan lalu lintas jika tidak diantisipasi dari sekarang.

Ia mencontohkan, di jalan Raya Serang misalnya pertigaan Telesonik, Jatiuwung, jembatan tol Bitung dan pertigaan Bitung. Di jalur ini volume kendaraan sangat tinggi meski pada hari biasa. Hal ini diperparah banyak persimpangan di jalur itu.

Titik lain yang sangat rawan kemacetan adalah di Jalan Raya Serang KM 12,5 hingga 13,8 karena ada pengerasan jalan dan masih adanya jalan yang rusak. "Ini harus segera diatasi oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini pemerintah daerah, dan mudah-mudahan Lebaran nanti semuanya sudah beres," kata Risto.

Sementara untuk pasar tumpah yang perlu diwaspadai dan segera ditertibkan, kata Risto, yaitu pasar Cikupa, pasar Balaraja, pasar Sentiong. Pasar yang berada persis di pinggir jalan itu dipastikan akan sangat menganggu arus kendaraan yang melintas.

Untuk jalan Raya Serpong, simpul kemacetan banyak sekali sepanjang jalur itu seperti di depan Gading Serpong, depan PT Prataman, WTC Serpong, dan depan Villa Melati Mas.

Kemacetan lalu lintas di jalur utama yang menghubungkan Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan jalan tol Jakarta-Tangerang, Tangerang-Merak itu dikarenakan banyaknya pusat perbelanjaan (mal) dan restoran yang menjamur di sepanjang jalan itu.

JONIANSYAH