Usai Tarawih, Warga Gorontalo Antre Minyak Tanah

TEMPO Interaktif, Gorontalo - Usai melaksanakan salat tarawih, ratusan warga di Kelurahan Toto Selatan Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mengantre minyak tanah di salah satu pangkalan di wilayah itu, Selasa (1/9) malam.

Ratusan warga yang juga datang dari kelurahan terdekat lainnya itu terlihat membawa jerigen dan mengantre hinggal belasan meter panjangnya.

Rusni Walangadi, salah seorang warga yang ikut antre mengatakan, dia ikut antre minyak tanah itu mulai pukul sembilan malam, karena pihak pangkalan membuka penjualan usai salat tarawih. Selain itu, antrean tersebut disebabkan terjadinya kelangkaan minyak tanah di sejumlah tempat di wilayah mereka. "Belum lagi pasokan minyak tanah tidak lancar," kata Rusni.

Dia mengatakan, akibat dari antrian panjang itu, warga hanya diberi jatah tiga liter untuk satu orang dengan harga Rp 3.250 rupiah per liter. Padahal sebelumnya, jatah yang biasa didapat warga sebanyak lima liter.

"Kalau hanya tiga liter pasti cepat habis karena kebutuhan rumah tangga meningkat di bulan puasa seperti ini," kata Salma Napu, salah seorang ibu rumah tangga yang ikut antre.

Martin Gani pemilik Pangkalan di wilayah itu, saat dimintai penjelasannya mengatakan, antrian terjadi karena pasokan minyak tanah yang masuk ke pangkalannya terlambat dan hanya satu minggu sekali.

"Ini tidak biasanya terjadi. Harusnya minyak tanah masuk ke pangkalan dua kali dalam seminggu," kata Martin Gani.

CHRISTOPEL PAINO