Dua Dermaga di Pelabuhan Bakauheni Masih Diperbaiki

TEMPO Interaktif, Lampung - Menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2009, PT. Indonesia Fery atau Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Cabang Bakauheni masih memperbaiki dua dermaga. Mereka menjamin perbaikan dermaga itu tidak akan mengganggu pelayanan penyeberangan pada saat arus mudik dan balik nanti.

“Perbaikan itu sedang kami kebut dan mudah-mudahan bisa digunakan pada arus mudik nanti,” kata Zailis Anas, Manager Operasional PT. Indonesia Fery atau ASDP Cabang Bakauheni Lampung, Minggu (30/8).

Dua dermaga yang tengah diperbaiki adalah dermaga tiga dan empat. Di dermaga tiga, pekerja masih mengecor jembatan masuk ke kapal bagi kendaraan. Sementara pada dermaga empat, perbaikan dilakukan karena adanya kerusakan pada bantalan untuk merapat kapal fery atau Ro-Ro.

“Perbaikan di dermaga tiga, meski nantinya belum selesai pada saat lebaran masih bisa digunakan dan tidak akan mengganggu pelayanan kapal yang sandar di dermaga itu,” kata Zailis.

Pada musim mudik lebaran tahun ini, PT. Indonesia Fery Cabang Bakauheni menyiapkan empat dermaga untuk melayani 33 kapal Ro-Ro serta satu dermaga untuk 12 kapal cepat. Dari 33 kapal itu, 22 di antaranya bisa dioperasikan dan sisanya sebagai cadangan jika salah satu kapal itu bermasalah. “Kecuali dermaga empat, masing-masing dermaga bisa melayani enam kapal setiap harinya dengan 86 perjalanan,” kata dia.

Manajemen Pelabuhan Bakauheni menjamin tidak akan terjadi kemacetan pada saat arus mudik dan balik dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa atau sebaliknya. Mereka memprediksi terjadi kenaikan jumlah pemudik sebesar 15 hingga 17 persen untuk kendaraan roda empat dari tahun lalu.

“Kami memprediksi kenaikan cukup signifikan terjadi pada kendaraan roda empat sementara untuk kendaraan roda dua tidak mengalami lonjakan berarti,” ujar dia.

Mereka juga akan mempercepat waktu layanan kapal dengan pola. Jika sudah penuh, kapal bisa langsung berangkat tanpa harus menunggu jatah waktu pelayanan habis. Normalnya, waktu pelayanan setiap kapal adalah 1 jam dari mulai sandar hingga berlayar kembali. “Jatah waktu itu bisa dipercepat menjadi hanya 30 menit atau tanpa batasan waktu sandar. Bila sudah terisi kapal bisa langsung berangkat,” kata dia.

Untuk pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua, petugas pelabuhan akan membuat jalur khusus. Jalur khusus kendaraan roda dua itu akan diberi tenda sehingga tidak kepanasan atau kehujanan saat antri menuju kapal. “Biasanya, puncak kepadatan di Bakauheni terjadi pada lima hari setelah lebaran,” kata dia.

NUROCHMAN ARRAZIE