Pengalihan Pemudik di Tol Kanci-Pejagan Ancam Kemacetan

TEMPO Interaktif, Slawi  -  Pengalihan pemudik dari jalur Pantura Cirebon lewat jalan Tol Kanci-Pejagan ancam kemacetan di jalur selatan kabupaten Tegal, tepatnya di pertigaan Klonengan yang dikenal sebagai pertemuan tiga arus dan pintu perlintasan kereta api.

“Ini bisa menimbulkan kemacetan berat, karena ribuan kendaraan jurusan Purwokerto, Jogja maupun sebaliknya akan bertemu pada satu titik di pertigaan yang setiap saat antre menunggu kereta melintas,” ujar Kepala Kesatuan Lalulintas, Kepolisian Resor Kabupaten Tegal, Ajun Komisaris Polisi, Valentinus Virasandi Asmoro.

Ia mengaku, kemacetan tersebut disebabkan oleh pertemuan arus dari arah selatan, utara dari jalur pantura Tegal dan barat dari arah Pejagan, Brebes. Menurut Valentinus, kemacetan bisa makin parah ketika ada kereta lewat di perlintasan Klonengan itu. “Padahal saat normal jumlah kereta yang lewat mencapai 44 kali,” ujar Valentinus menambahkan.

Perkiraan kemacetan tersebut lebih parah dibanding jalur Pantura Kabupaten Tegal yang saat ini kondisi jalan sudah tertata. Bahkan sejumlah titik kemacetan seperti di Pasar Surodadi sudah dibangun jembatan penyeberangan.

Valentinus menyatakan saat ini Kepolisian Resor Tegal telah menyiapkan pos penjagaan khusus di daerah tersebut untuk menempatkan aparat yang setiap saat bertugas membantu mengurai kemacetan.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal, Suhartono, memperkirakan setiap hari kendaraan yang melintas di wilayah Kabupaten Tegal saat mudik nanti meningkat sebanyak 3,4 persen atau 17 ribu kendaraan dari jumlah rata-rata pada musim mudik tahun lalu yang mencapai 520 ribu per hari. “Itu berdasarkan hasil analisis saat rapat korodinasi dengan instansi kepolisian tanggal 18 Agustus lalu,” ujar Suhartono.

Ia menghimbau kepada calon pemudik yang hendak lewat di sejumlah ruas jalan di wilayah Kabupaten Tegal agar berhati-hari saat melewati sejumlah perlintasan kereta tanpa palang pintu. Menurut dia, di Kabupten Tegal terdapat 18 perlintasan kereta api yang tak berpalang. “Itu berada di sejumlah jalan yang biasa dijadikan jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di jalur pantura,” katanya.

EDI FAISOL