Taman Safari Dapat Kado Lebaran Ramadani  

TEMPO Interaktif, Bogor - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1430 H, Taman Safari Indonesia Cisarua – Bogor, Jawa Barat, mendapat “hadiah lebaran” berupa lahirnya seekor anak unta ( camelus dromedarius ) berkelamin betina yang lahir pada hari Jumat (28/8) pukul 11.30 WIB. Beberapa menit kemudian anak unta ini sudah mulai menyusu pada induknya.

Kepala Humas Taman Safari Indonesia Yulis, saat dihubungi menuturkan berat anak unta saat lahir diperkirakan 30 kilogram, dengan tinggi 1 meter. Makanan unta berupa pelet dan rumput gajah. Kelahiran ini merupakan kelahiran alami.

"Proses kelahirannya sendiri berjalan normal sekitar 30 menit. Saat ini anak unta tersebut dijaga oleh tiga orang keeper ( perawat ) bernama Lewi, Wawan dan Dion," ujar Yulius, Jumat (28/8) sore.

Anak unta yang diberi nama Ramadani ini lahir dari induk betina bernama Inul berusia 13 tahun. Sedangkan pejantannya Jeki berusia 15 tahun. Unta betina mempunyai masa kebuntingan selama 13 bulan.

Penyebaran unta terdapat di daerah Afrika Utara, Arabia, Timur Tengah dengan habitat padang pasir. Namun unta – unta yang ada di Taman Safari Indonesia didatangkan dari Australia yang merupakan hasil peternakan di Negeri Kanguru tersebut.

Unta tahan tidak minum selama berhari – hari, tetapi sekalinya minum dapat menghabiskan 80 liter air dalam waktu 10 menit. Unta dewasa bisa mencapai berat 600 kilogram.

Saat ini Taman Safari Indonesia mempunyai unta berjumlah 18 ekor terdiri dari sembilan berkelamin betina dan sembilan berkelamin jantan. Dengan lahirnya satu ekor unta ini, jumlah unta yang ada di TSI menjadi 19 ekor. Taman Safari Indonesia juga mempunyai seekor unta jenis punuk dua ( camelus bactrianus ) berkelamin jantan yang sangat langka dan hanya terdapat di gurun Gobi. Unta jenis ini sangat terancam bahaya kepunahan, karena di alam liar hanya terdapat kurang lebih 500 ekor saja.

DIKI SUDRAJAT